medcom.id, Madiun: M, 29, warga yang terserang virus ebola masih dalam penanganan intensif di ruang isolasi B-6 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono, Madiun, Jawa Timur, hingga kini (1/11/2014). M ditunggui istrinya, Dian, dengan pakaian steril lengkap seperti perawat dan tim medis.
"Hingga siang ini pasien kita suspect virus ebola masih dilakukan perawatan di ruang isolasi. Kami tempatkan di ruang isolasi karena virus ebola membutuhkan perawatan yang khusus. Pasien seperti ini juga baru pertama kali ini," kata Kabid Pelayanan Medik RSU dr Soedono, dr Syaiful Anwar, Sabtu (1/11) siang.
Menurut Syaiful, hasil uji laboratorium sampel darah menunjukkan adanya penurunan fungsi beberapa organ tubuh M. Utamanya, ginjal, liver, dan thrombosit.
Adanya gejala klinis yang mengarah pada tanda-tanda serangan virus ebola ini, maka tim medis melakukan tindakan preventif. "Ebola sesuai standar penanganan pasien berpenyakit menular berbaya, dan sampai saat ini belum ada obatnya," kata Syaiful.
RSUD Madiun berencana merujuk korban ke Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya dengan infrastruktur medis yang memadai. Namun, Syaiful belum mengetahui pasti kapan mantan TKI yang bekerja di Liberia itu dirujuk ke Surabaya.
"Mungkin besok pasien itu dibawa ke Surabaya atau tim medis dari RSU dr Soetomo akan datang ke Madiun bergabung dengan tim kami," ujar dia.
Sementara itu, suasana pemandangan di RSU dr Soedono khususnya yang berdekatan dengan ruang isolasi pasien ebola ini tampak sepi. Kebanyakan pengunjung dari keluarga pasien tak berani mendekat dengan ruangan.
"Kami takut dengan kabarnya ada pasien virus ebola yang dirawat di rumah sakit ini. Karena kabarnya virus itu mematikan dan penyebarannya melalui udara," kata sejumlah keluarga pasien yang kini sedang di RSU dr Soedono Madiun.
medcom.id, Madiun: M, 29, warga yang terserang virus ebola masih dalam penanganan intensif di ruang isolasi B-6 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono, Madiun, Jawa Timur, hingga kini (1/11/2014). M ditunggui istrinya, Dian, dengan pakaian steril lengkap seperti perawat dan tim medis.
"Hingga siang ini pasien kita suspect virus ebola masih dilakukan perawatan di ruang isolasi. Kami tempatkan di ruang isolasi karena virus ebola membutuhkan perawatan yang khusus. Pasien seperti ini juga baru pertama kali ini," kata Kabid Pelayanan Medik RSU dr Soedono, dr Syaiful Anwar, Sabtu (1/11) siang.
Menurut Syaiful, hasil uji laboratorium sampel darah menunjukkan adanya penurunan fungsi beberapa organ tubuh M. Utamanya, ginjal, liver, dan thrombosit.
Adanya gejala klinis yang mengarah pada tanda-tanda serangan virus ebola ini, maka tim medis melakukan tindakan preventif. "Ebola sesuai standar penanganan pasien berpenyakit menular berbaya, dan sampai saat ini belum ada obatnya," kata Syaiful.
RSUD Madiun berencana merujuk korban ke Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya dengan infrastruktur medis yang memadai. Namun, Syaiful belum mengetahui pasti kapan mantan TKI yang bekerja di Liberia itu dirujuk ke Surabaya.
"Mungkin besok pasien itu dibawa ke Surabaya atau tim medis dari RSU dr Soetomo akan datang ke Madiun bergabung dengan tim kami," ujar dia.
Sementara itu, suasana pemandangan di RSU dr Soedono khususnya yang berdekatan dengan ruang isolasi pasien ebola ini tampak sepi. Kebanyakan pengunjung dari keluarga pasien tak berani mendekat dengan ruangan.
"Kami takut dengan kabarnya ada pasien virus ebola yang dirawat di rumah sakit ini. Karena kabarnya virus itu mematikan dan penyebarannya melalui udara," kata sejumlah keluarga pasien yang kini sedang di RSU dr Soedono Madiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)