medcom.id, Denpasar: Polresta Denpasar, Bali, menyelidiki kematian seorang bocah saat meminum air dari keran umum di Lapangan Puputan. Direktur Teknis PDAM Kota Denpasar I Putu Yasa diperiksa penyidik atas kasus tersebut.
Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Denpasar AKBP Gede Sudharma Putra mengatakan meminta keterangan sejumlah orang terkait peristiwa itu. Di antaranya yaitu Putu Yasa dan seorang karyawan PT PLN.
"Ya. Keduanya diperiksa terkait air siap minum tersebut. Diperiksa sebagai saksi," ungkap Sudharma Putra di Denpasar, Rabu 19 April 2017.
Sudharma mengatakan pemeriksaan dilakukan sejak kemarin. Diduga, kematian Rendi, 13, pada Kamis 13 April 2017 itu, akibat kelalaian dalam pengadaan proyek air minum milik PDAM itu.
Sementara Putu Yasa mengatakan tak ada kerusakan pada keran air minum. Namun ia harus menjelaskan soal proyek pengadaan alat keran.
"Pertanyaannya sebatas alat-alat dan fasilitas yang digunakan. Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan," ujar Sudharma.
Sepekan lalu, Rendi meregang nyawa saat meminum air dari keran umum di Lapangan Puputan. Tak lama setelah kejadian, petugas PT PLN mendatangi lokasi. Petugas menemukan kerusakan pada jaringan listrik di tempat air minum untuk umum tersebut.
Baca: Siswa SMP Tewas saat Minum Air dari Keran Umum di Denpasar
medcom.id, Denpasar: Polresta Denpasar, Bali, menyelidiki kematian seorang bocah saat meminum air dari keran umum di Lapangan Puputan. Direktur Teknis PDAM Kota Denpasar I Putu Yasa diperiksa penyidik atas kasus tersebut.
Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Denpasar AKBP Gede Sudharma Putra mengatakan meminta keterangan sejumlah orang terkait peristiwa itu. Di antaranya yaitu Putu Yasa dan seorang karyawan PT PLN.
"Ya. Keduanya diperiksa terkait air siap minum tersebut. Diperiksa sebagai saksi," ungkap Sudharma Putra di Denpasar, Rabu 19 April 2017.
Sudharma mengatakan pemeriksaan dilakukan sejak kemarin. Diduga, kematian Rendi, 13, pada Kamis 13 April 2017 itu, akibat kelalaian dalam pengadaan proyek air minum milik PDAM itu.
Sementara Putu Yasa mengatakan tak ada kerusakan pada keran air minum. Namun ia harus menjelaskan soal proyek pengadaan alat keran.
"Pertanyaannya sebatas alat-alat dan fasilitas yang digunakan. Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan," ujar Sudharma.
Sepekan lalu, Rendi meregang nyawa saat meminum air dari keran umum di Lapangan Puputan. Tak lama setelah kejadian, petugas PT PLN mendatangi lokasi. Petugas menemukan kerusakan pada jaringan listrik di tempat air minum untuk umum tersebut.
Baca: Siswa SMP Tewas saat Minum Air dari Keran Umum di Denpasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)