medcom.id, Denpasar: Badan Nasional Narkoba (BNN) Bali meminta seluruh pemimpin agama Hindu di Bali terlibat pemberantasan narkoba. Pemuka agama adalah orang-orang yang mempunyai peranan penting serta memiliki kedekatan dengan masyarakat, sehingga lebih mudah dalam memberikan informasi akan bahaya penyalahgunaan narkoba.
"Minimal mereka harus melindungi warganya dari pengaruh narkoba. Saya sudah berbicara itu dalam berbagai kesempatan dan sosialisasi. Semua pihak harus berperan dengan pencegahan narkoba di Bali. Pemerintah dan aparat akan melakukan penegakan hukum dan rehabilitasi. Tetapi, semua harus terlibat dalam pencegahan tanpa kecuali," kata Kepala BNNP Bali Brigjen I Putu Gede Suastawa di Denpasar, Bali, Senin 21 Agustus 2017.
Suastawa mengaku, dirinya sudah bertemu dengan berbagai pemimpin agama Hindu di Bali. Terakhir, dirinya berbicara dalam forum resmi dalam acara desiminasi informasi komunikasi kepada pekerja di Wantilan Pura Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi.
Pada kesempatan itu, hadir 100 orang yang sebagian besar adalah Pemangku (pemimpin upacara agama Hindu) dan Manggala Desa. Mereka adalah tokoh agama dan pemimpin upacara.
Menurut Suastawa, Bali saat ini sudah menjadi pasar potensial dan sebentar lagi bisa menjadi daerah produsen bila tidak diantisipasi mulai sekarang. Peredaran narkoba di Bali cukup mengkuatirkan.
Bahkan, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menyampaikan jika dari jumlah kasus narkoba di Bali, baik pengedar, bandar, kurir dan pengguna atau pecandu, lebih dari 60 persennya adalah warga asli Bali. Sebagai destinasi wisata dunia, potensi penyalahgunaan narkoba di Bali sangat besar.
"Sudah saat orang Bali memproteksi dirinya sendiri, lingkungannya, dan keluarganya dari bahaya narkoba. Minimal dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Untuk itu peran pemimpin agama Hindu sangat besar dalam hal ini," ujar Suastawa.
Pemangku mempunyai peranan yang sangat penting dalam masyarakat beragama Hindu. Sebab, setiap upacara keagamaan, pemangku diminta bantuannya untuk nganteb upakara (banten).
Selain berperan dalam memimpin upacara yadnya, seorang pemangku juga berperan penting dalam memberi tuntunan kepada masyarakat dalam melaksanakan Dharma Agama dan Dharma Negara. "Sebagai orang yang dijadikan panutan, para pemangku (pemimpin upacara) tentunya dapat menjadi media informasi mengenai bahaya narkoba, apakah itu melalui upacara agama, ceramah keagamaan, forum pertemuan, serta berbagai aktifitas keagamaan lainnya," ujar Suastawa.
medcom.id, Denpasar: Badan Nasional Narkoba (BNN) Bali meminta seluruh pemimpin agama Hindu di Bali terlibat pemberantasan narkoba. Pemuka agama adalah orang-orang yang mempunyai peranan penting serta memiliki kedekatan dengan masyarakat, sehingga lebih mudah dalam memberikan informasi akan bahaya penyalahgunaan narkoba.
"Minimal mereka harus melindungi warganya dari pengaruh narkoba. Saya sudah berbicara itu dalam berbagai kesempatan dan sosialisasi. Semua pihak harus berperan dengan pencegahan narkoba di Bali. Pemerintah dan aparat akan melakukan penegakan hukum dan rehabilitasi. Tetapi, semua harus terlibat dalam pencegahan tanpa kecuali," kata Kepala BNNP Bali Brigjen I Putu Gede Suastawa di Denpasar, Bali, Senin 21 Agustus 2017.
Suastawa mengaku, dirinya sudah bertemu dengan berbagai pemimpin agama Hindu di Bali. Terakhir, dirinya berbicara dalam forum resmi dalam acara desiminasi informasi komunikasi kepada pekerja di Wantilan Pura Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi.
Pada kesempatan itu, hadir 100 orang yang sebagian besar adalah Pemangku (pemimpin upacara agama Hindu) dan Manggala Desa. Mereka adalah tokoh agama dan pemimpin upacara.
Menurut Suastawa, Bali saat ini sudah menjadi pasar potensial dan sebentar lagi bisa menjadi daerah produsen bila tidak diantisipasi mulai sekarang. Peredaran narkoba di Bali cukup mengkuatirkan.
Bahkan, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menyampaikan jika dari jumlah kasus narkoba di Bali, baik pengedar, bandar, kurir dan pengguna atau pecandu, lebih dari 60 persennya adalah warga asli Bali. Sebagai destinasi wisata dunia, potensi penyalahgunaan narkoba di Bali sangat besar.
"Sudah saat orang Bali memproteksi dirinya sendiri, lingkungannya, dan keluarganya dari bahaya narkoba. Minimal dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Untuk itu peran pemimpin agama Hindu sangat besar dalam hal ini," ujar Suastawa.
Pemangku mempunyai peranan yang sangat penting dalam masyarakat beragama Hindu. Sebab, setiap upacara keagamaan, pemangku diminta bantuannya untuk nganteb upakara (banten).
Selain berperan dalam memimpin upacara yadnya, seorang pemangku juga berperan penting dalam memberi tuntunan kepada masyarakat dalam melaksanakan Dharma Agama dan Dharma Negara. "Sebagai orang yang dijadikan panutan, para pemangku (pemimpin upacara) tentunya dapat menjadi media informasi mengenai bahaya narkoba, apakah itu melalui upacara agama, ceramah keagamaan, forum pertemuan, serta berbagai aktifitas keagamaan lainnya," ujar Suastawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)