Metronews.com, Manado: Sepak bola menjadi penyatu di tengah perbedaan suku dan agama di Desa Sea Induk, Minahasa, Sulawesi Utara. Meski berbeda, para pemuda di desa tersebut membuktikan itu bukan gangguan untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan.
Berbeda bukan berarti bertikai. Berbeda bukan berarti saling menghujat satu sama lain. Itulah yang ditunjukkan pemuda di Desa Sea Induk.
Sepak bola menjadi salah satu cara untuk mendamaikan perbedaan itu. Para pemuda di Desa Sea Induk, baru saja menyelesaikan perhelatan pertandingan sepak bola antar-dusun. Pertandingan itu juga untuk memperingati hari ulang tahun ke-102 desa tersebut.
Para pemuda berinisiatif menggelar pertandingan. Mereka pun sukses menggelar laga itu setiap tahun.
Pemuda dari berbagai latar belakang pun bersatu padu menyukseskan acara. Puncaknya kegiatan ditutup dengan acara syukuran bersama yang dirayakan di balai Desa Sea Induk pada Senin 22 Mei 2017.
Ketua Karang Taruna Desa Sea Allan Mande mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mempererat hubungan silaturahmi antar warga di Desa Sea Induk. Menurutnya, hobi bersama ini pun dimanfaatkan untuk mencapai kehidupan yang aman dan damai.
"Nah sportivitas dalam sepak bola itu diharapkan dapat terbawa di kehidupan sehari-hari," kata Allan yang ditemui di kediamannya Rabu 24 Mei 2017.
Menurutnya, kekompakan warga di Desa Sea Induk juga tak lepas dari peran para tetua yang saling mengingatkan dan bermusyawarah jika terjadi masalah.
"Apalagi di sini semua warga sudah seperti keluarga. Panitia pelaksana sendii terdiri dari berbagai latar belakang dan agama. Dan Puji Tuhan, pelaksanaan hari ulang tahun desa ini berjalan sukses," katanya.
Allan mengungkapkan, peran pemerintah desa yang memfasilitasi kerukunan melalui sarana dan prasarana olahraga ini juga sangat membantu.
(Lapangan sepak bola menjadi saksi kerukunan umat beragama di Desa Sea Induk, Minahasa, MTVN - Mulyadi)
"Jika tak ada pertandingan, setiap sore kami selalu bermain bersama di lapangan yang cukup bagus. Nah dengan adanya olahraga sore itu, hubungan warga semakin erat. Pemerintah memfasilitasi kami dengan sarana-sarana olah raga. Kalau mau main sepak bola, lapangan kami cukup besar. Begitupun bulutangkis yang ada di balai desa," terangnya.
Terpisah, Kepala Seksi Olahraga Badan Tazkir Masjid Nurut Taqwa Desa Sea Induk, Rama Lihawa menambahkan silaturahmi yang terjalin di desa sudah sejak lama. Dan olahraga adalah salah satu bagian dari silaturhami.
"Prinsip-prinsip sepak bola yang menjunjung tinggi sebuah sportifitas sebisa mungkin kami bawa ke kehidupan sehari-hari," kata Lihawa.
Selain itu kata Rama, penghormatan kepada orang tua juga menjadi kunci kerukunan. Karena selama ini menurutnya nasihat para orang tua kepada para pemuda, juga mampu menjaga kerukunan.
"Para orang tua kita selalu mengingatkan kalo kita semua di sini bersaudara. Jadi kalau ada masalah-masalah, kebanyakan kita selesaikan dengan kekeluargaan," katanya.
Saling Jaga Rumah Ibadah
Kekompokan warga di Desa Sea Induk juga diwujudkan dengan cara lain, yakni saling menjaga rumah rumah ibadah. Tokoh pemuda Kristen Elsa Assa mengatakan, penjagaan rumah ibadah ini dilakukan saat ada perayaan-perayaan hari besar keagamaan.
"Karena di sini cuma ada masjid dan gereja, jadi tiap kali ada perayaan misalkan, Idul Fitri, kami pemuda Kristen selalu melakukan pengamanan di masjid. Begitupun sebaliknya," kata Elsa.
Sementara itu tokoh pemuda Muslim Desa Sea Ikbal menambahkan usai dilakukan penjagaan saat ibadah, biasanya para pemuda akan saling kunjung mengunjungi di rumah-rumah.
"Kegiatan-kegiatan seperti ini sudah turun temurun terjadi, jadi dapat dikatakan sudah menjadi budaya," jelas Ikbal.
Dirinya pun menegaskan, inti dari kerukunan adalah silaturahmi. Karena menurutnya, dengan silaturahmi, rasa kebersaman, kekeluargaan, kekompakan akan muncul di setiap orang.
"Saya sangat yakin, pertikaian yang terjadi di luar sana karena silaturahmi tidak terjalin. Silaturahmi adalah kata yang sangat sederhana, tapi dampak bagi kehidupan kita sangat luar biasa," tandasnya.
Metronews.com, Manado: Sepak bola menjadi penyatu di tengah perbedaan suku dan agama di Desa Sea Induk, Minahasa, Sulawesi Utara. Meski berbeda, para pemuda di desa tersebut membuktikan itu bukan gangguan untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan.
Berbeda bukan berarti bertikai. Berbeda bukan berarti saling menghujat satu sama lain. Itulah yang ditunjukkan pemuda di Desa Sea Induk.
Sepak bola menjadi salah satu cara untuk mendamaikan perbedaan itu. Para pemuda di Desa Sea Induk, baru saja menyelesaikan perhelatan pertandingan sepak bola antar-dusun. Pertandingan itu juga untuk memperingati hari ulang tahun ke-102 desa tersebut.
Para pemuda berinisiatif menggelar pertandingan. Mereka pun sukses menggelar laga itu setiap tahun.
Pemuda dari berbagai latar belakang pun bersatu padu menyukseskan acara. Puncaknya kegiatan ditutup dengan acara syukuran bersama yang dirayakan di balai Desa Sea Induk pada Senin 22 Mei 2017.
Ketua Karang Taruna Desa Sea Allan Mande mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mempererat hubungan silaturahmi antar warga di Desa Sea Induk. Menurutnya, hobi bersama ini pun dimanfaatkan untuk mencapai kehidupan yang aman dan damai.
"Nah sportivitas dalam sepak bola itu diharapkan dapat terbawa di kehidupan sehari-hari," kata Allan yang ditemui di kediamannya Rabu 24 Mei 2017.
Menurutnya, kekompakan warga di Desa Sea Induk juga tak lepas dari peran para tetua yang saling mengingatkan dan bermusyawarah jika terjadi masalah.
"Apalagi di sini semua warga sudah seperti keluarga. Panitia pelaksana sendii terdiri dari berbagai latar belakang dan agama. Dan Puji Tuhan, pelaksanaan hari ulang tahun desa ini berjalan sukses," katanya.
Allan mengungkapkan, peran pemerintah desa yang memfasilitasi kerukunan melalui sarana dan prasarana olahraga ini juga sangat membantu.
(Lapangan sepak bola menjadi saksi kerukunan umat beragama di Desa Sea Induk, Minahasa, MTVN - Mulyadi)
"Jika tak ada pertandingan, setiap sore kami selalu bermain bersama di lapangan yang cukup bagus. Nah dengan adanya olahraga sore itu, hubungan warga semakin erat. Pemerintah memfasilitasi kami dengan sarana-sarana olah raga. Kalau mau main sepak bola, lapangan kami cukup besar. Begitupun bulutangkis yang ada di balai desa," terangnya.
Terpisah, Kepala Seksi Olahraga Badan Tazkir Masjid Nurut Taqwa Desa Sea Induk, Rama Lihawa menambahkan silaturahmi yang terjalin di desa sudah sejak lama. Dan olahraga adalah salah satu bagian dari silaturhami.
"Prinsip-prinsip sepak bola yang menjunjung tinggi sebuah sportifitas sebisa mungkin kami bawa ke kehidupan sehari-hari," kata Lihawa.
Selain itu kata Rama, penghormatan kepada orang tua juga menjadi kunci kerukunan. Karena selama ini menurutnya nasihat para orang tua kepada para pemuda, juga mampu menjaga kerukunan.
"Para orang tua kita selalu mengingatkan kalo kita semua di sini bersaudara. Jadi kalau ada masalah-masalah, kebanyakan kita selesaikan dengan kekeluargaan," katanya.
Saling Jaga Rumah Ibadah
Kekompokan warga di Desa Sea Induk juga diwujudkan dengan cara lain, yakni saling menjaga rumah rumah ibadah. Tokoh pemuda Kristen Elsa Assa mengatakan, penjagaan rumah ibadah ini dilakukan saat ada perayaan-perayaan hari besar keagamaan.
"Karena di sini cuma ada masjid dan gereja, jadi tiap kali ada perayaan misalkan, Idul Fitri, kami pemuda Kristen selalu melakukan pengamanan di masjid. Begitupun sebaliknya," kata Elsa.
Sementara itu tokoh pemuda Muslim Desa Sea Ikbal menambahkan usai dilakukan penjagaan saat ibadah, biasanya para pemuda akan saling kunjung mengunjungi di rumah-rumah.
"Kegiatan-kegiatan seperti ini sudah turun temurun terjadi, jadi dapat dikatakan sudah menjadi budaya," jelas Ikbal.
Dirinya pun menegaskan, inti dari kerukunan adalah silaturahmi. Karena menurutnya, dengan silaturahmi, rasa kebersaman, kekeluargaan, kekompakan akan muncul di setiap orang.
"Saya sangat yakin, pertikaian yang terjadi di luar sana karena silaturahmi tidak terjalin. Silaturahmi adalah kata yang sangat sederhana, tapi dampak bagi kehidupan kita sangat luar biasa," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)