medcom.id, Banten: Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Puyuh Koneng, Kecamatan Lebak Wangi, Serang-Banten yang bekerja di Suriah meninggal dunia. Wanita bernama Timong binti Salwani meninggal karena diduga dianiaya oleh sang majikan.
Wanita berusia 28 tahun itu meninggal di Suriah pada Senin 31 Juli lalu. Kabar meninggalnya Timong pun telah sampai ke telinga keluarga.
Saat dikonfirmasi, Kamis 3 Agustus 2017, Suami Timong, Holyadi mengaku mendapat kabar tersebut dari rekan kerja sang isri dan KBRI Suriah melalui sambungan telepon.
Holyadi mengatakan, kabar yang didapatkannya membuat keluarga terpukul. Sebab, informasi yang didapatkan menyatakan bahwa meninggalnya Timong lantaran diduga sering mendapat perlakuan kasar dari majikan. Tak hanya itu, Timong sering dipukul saat bekerja.
Diketahui, Timong baru bekerja di Suriah selama kurang lebih 1,5 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Timong tak pernah menerima gaji dari sang majikan. Bahkan, Timong tak mendapatkan makanan yang layak.
Lebih jauh, Holyadi berharao pemerintah bisa membantu memulangkan jenazah sang istri secepatnya ke Tanah Air.
medcom.id, Banten: Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Puyuh Koneng, Kecamatan Lebak Wangi, Serang-Banten yang bekerja di Suriah meninggal dunia. Wanita bernama Timong binti Salwani meninggal karena diduga dianiaya oleh sang majikan.
Wanita berusia 28 tahun itu meninggal di Suriah pada Senin 31 Juli lalu. Kabar meninggalnya Timong pun telah sampai ke telinga keluarga.
Saat dikonfirmasi, Kamis 3 Agustus 2017, Suami Timong, Holyadi mengaku mendapat kabar tersebut dari rekan kerja sang isri dan KBRI Suriah melalui sambungan telepon.
Holyadi mengatakan, kabar yang didapatkannya membuat keluarga terpukul. Sebab, informasi yang didapatkan menyatakan bahwa meninggalnya Timong lantaran diduga sering mendapat perlakuan kasar dari majikan. Tak hanya itu, Timong sering dipukul saat bekerja.
Diketahui, Timong baru bekerja di Suriah selama kurang lebih 1,5 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Timong tak pernah menerima gaji dari sang majikan. Bahkan, Timong tak mendapatkan makanan yang layak.
Lebih jauh, Holyadi berharao pemerintah bisa membantu memulangkan jenazah sang istri secepatnya ke Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)