Manado: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara masih terus memberi Vaksin Measles Rubella (MR) kepada anak-anak. Saat ini capaian pemberian vaksin sudah mencapai 61,9 persen.
"Data itu terhitung pada 5 September 2018. Dan masih akan terus bertambah karena waktu kita sampai 30 September 2018," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulut Debby Kalalo, di Manado, Jumat, 7 September 2018.
Dia mengungkapkan, pemberian vaksin sempat terkendala isu vaksin mengandung babi. Sehingga, sebagian masyarakat yang memiliki keyakinan agama yang melarang penggunaan babi, enggan mengizinkan anaknya divaksin.
"Tapi setelah adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia, sekarang masyarakat mulai paham," ujar Kalalo.
Selain isu tersebut, Kalalo juga mengatakan masyakat juga dibuat khawatir dengan adanya isu efek samping dari vaksin MR.
"Nah di sini kami melalui tim di lapangan langsung memberi pemahaman kepada masyarakat untuk tak percaya dengan isu-isu tersebut," bebernya.
Menurut Debby, untuk mencapai target, selain di sekolah dan puskesmas-puskesmas, pihaknya juga akan mendatangi rumah-rumah anak untuk divaksin MR.
"Belum lama ini juga kita sudah menyosialisasikan di salah satu sekolah agama, dan orang tua di sana sudah memahami dana mau menerima anak doberi vaksin," kata Kalalo.
Data Dinas Kesehatan Sulut, jumlah anak yang divaksin MR sebanyak 557.534 anak. Data itu berdasarkan data yang tervalidasi per kabupaten/kota hingga 8 Agustus.
Manado: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara masih terus memberi Vaksin Measles Rubella (MR) kepada anak-anak. Saat ini capaian pemberian vaksin sudah mencapai 61,9 persen.
"Data itu terhitung pada 5 September 2018. Dan masih akan terus bertambah karena waktu kita sampai 30 September 2018," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulut Debby Kalalo, di Manado, Jumat, 7 September 2018.
Dia mengungkapkan, pemberian vaksin sempat terkendala isu vaksin mengandung babi. Sehingga, sebagian masyarakat yang memiliki keyakinan agama yang melarang penggunaan babi, enggan mengizinkan anaknya divaksin.
"Tapi setelah adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia, sekarang masyarakat mulai paham," ujar Kalalo.
Selain isu tersebut, Kalalo juga mengatakan masyakat juga dibuat khawatir dengan adanya isu efek samping dari vaksin MR.
"Nah di sini kami melalui tim di lapangan langsung memberi pemahaman kepada masyarakat untuk tak percaya dengan isu-isu tersebut," bebernya.
Menurut Debby, untuk mencapai target, selain di sekolah dan puskesmas-puskesmas, pihaknya juga akan mendatangi rumah-rumah anak untuk divaksin MR.
"Belum lama ini juga kita sudah menyosialisasikan di salah satu sekolah agama, dan orang tua di sana sudah memahami dana mau menerima anak doberi vaksin," kata Kalalo.
Data Dinas Kesehatan Sulut, jumlah anak yang divaksin MR sebanyak 557.534 anak. Data itu berdasarkan data yang tervalidasi per kabupaten/kota hingga 8 Agustus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)