Kondisi di Perumnas Balaroa, Palu, Senin 1 Oktober 2018. (Metrotv)
Kondisi di Perumnas Balaroa, Palu, Senin 1 Oktober 2018. (Metrotv)

Petugas Perlu Alat Berat untuk Evakuasi Korban di Balaroa

01 Oktober 2018 11:01
Palu: Petugas gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri masih berupaya mengevakuasi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Seorang petugas TNI yang membantu mengevakuasi korban di Perumnas Balaroa, Balaroa, Palu, mengaku kesulitan. 
 
"Karena butuh alat berat. Bangunan yang rusak juga agak berair," kata petugas, Ferdinan, di lokasi, kepada Metro TV, Senin, 1 Oktober 2018. 
 
Dia pun tak mengetahui kapan bantuan berupa alat berat bisa menjangkau lokasi Perumahan Balaroa yang lenyap setelah ditelan lumpur akibat gempa 7,4 SR pada Jumat, 28 September. 

"Sangat sulit karena butuh alat berat, juga ditindih bangunan," kata dia. 
 
Baca: Bantuan untuk Palu dan Donggala Diduga Digelapkan
 
Informasi terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas gempa bumi dan tsunami sebanyak 832 orang. Jumlah tersebut berdasarkan data yang masuk hingga pukul 13.00 WIB, Minggu, 30 September. 
 
Seluruh korban jiwa akan dimakamkan secara layak setelah proses identikasi face recognition dan sidik jari oleh tim DVI Polda Palu. 
 
Korban luka berat sebanyak 540 jiwa dan saat ini sudah berada di rumah sakit. Sementara pengungsi sebanyak 16.732 jiwa yang tersebar di 24 titik. 
 
Korban tewas diperkirakan masih bisa bertambah. Hal ini karena sulitnya transportasi dan sulitnya komunikasi, terutama di Donggala.
 
Baca: NasDem Sampaikan Duka Mendalam untuk Korban Bencana
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan