Tangerang: Puluhan pelajar SMK Bhipuri Serpong, Tangerang Selatan, Banten, mengaku takut masuk sekolah setelah tawuran terjadi kemarin. Tawuran mengakibatkan seorang pelajar kritis terkena sabetan senjata tajam.
Baca: Satu Pelajar Kritis Akibat Tawuran di Tangsel
Natasya, siswi SMK Bhipuri, mengaku tetap masuk sekolah. Ia tidak mau ketinggalan pelajaran.
"Tapi, jujur saya sebenarnya takut," ungkap Natasya, Rabu, 1 Agustus 2018.
Natasya mengaku ia harus memutar otak. Ia tinggal di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Jarak rumah dengan sekolahnya kurang lebih 10 kilometer.
Agar merasa aman ke sekolah, Natasya mengubah penampilan. Ia tidak mengenakan seragam saat bersekolah. Ia menyimpan seragam di tas.
"Saya dan teman-teman hanya ingin bersekolah dengan aman," ujar Natasya.
Pernyataan serupa juga disampaikan pelajar pria di kelas XII, pelajar yang tak ingin disebut ini merubah pakaian sekolahnya dengan seragam putih biru layaknya pelajar SMP.
Padahal seharusnya para siswa menggunakan seragam pramuka di hari Rabu ini.
“Alasannya karena takut, suruh kakak juga tetap sekolah dipaksa. Akhirnya pakai baju ini,” ucap dia.
Terpantau, dari 24 pelajar yang terdata di kelas XI, hanya 7 pelajar yang masuk sekolah. Empat di antaranya perempuan, sisanya laki-laki.
Tangerang: Puluhan pelajar SMK Bhipuri Serpong, Tangerang Selatan, Banten, mengaku takut masuk sekolah setelah tawuran terjadi kemarin. Tawuran mengakibatkan seorang pelajar kritis terkena sabetan senjata tajam.
Baca: Satu Pelajar Kritis Akibat Tawuran di Tangsel
Natasya, siswi SMK Bhipuri, mengaku tetap masuk sekolah. Ia tidak mau ketinggalan pelajaran.
"Tapi, jujur saya sebenarnya takut," ungkap Natasya, Rabu, 1 Agustus 2018.
Natasya mengaku ia harus memutar otak. Ia tinggal di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Jarak rumah dengan sekolahnya kurang lebih 10 kilometer.
Agar merasa aman ke sekolah, Natasya mengubah penampilan. Ia tidak mengenakan seragam saat bersekolah. Ia menyimpan seragam di tas.
"Saya dan teman-teman hanya ingin bersekolah dengan aman," ujar Natasya.
Pernyataan serupa juga disampaikan pelajar pria di kelas XII, pelajar yang tak ingin disebut ini merubah pakaian sekolahnya dengan seragam putih biru layaknya pelajar SMP.
Padahal seharusnya para siswa menggunakan seragam pramuka di hari Rabu ini.
“Alasannya karena takut, suruh kakak juga tetap sekolah dipaksa. Akhirnya pakai baju ini,” ucap dia.
Terpantau, dari 24 pelajar yang terdata di kelas XI, hanya 7 pelajar yang masuk sekolah. Empat di antaranya perempuan, sisanya laki-laki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)