Karangasem: Ada ribuan pengungsi di pos pengungsian UPT Pertanian Desa Rendang, Karangasem. Selama di pengungsian, mereka mendapat makanan bergizi tidak seimbang.
Salah satu pengungsi dari Desa Besakih, Ketut Artawan, mengaku hanya diberi makan nasi dan mi instan. Pria beranak empat itu pun mengeluh sering mengalami sakit maag dan kedinginan di pos pengungsian.
“Makan nasi sama mi saja, enggak ada sayur,” ungkap Artawan ketika berbincang dengan Medcom.id di lokasi, Minggu 3 Desember 2017.
Artawan mondar-mandir ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis untuk meredam sakit maag yang kerap kambuh selama di pengungsian.
Made Putu, pengungsi dari Desa Pempatan, mengalami hal yang sama. Makan seadanya membuat sakit maagnya kambuh hampir setiap malam.
“Makan juga sehari hanya dua kali, di pengungsian,” tambahnya.
Wayan Artha, bocah berusia 10 tahun dari Desa Besakih mengeluhkan tidak sehatnya makanan di pengungsian, beruntung orangtuanya masih menyimpan persediaan sayur mayur sehingga dia bisa memakan makanan cukup sehat selama beberapa hari.
“Makan mi aja enggak ada sayur cuma sedikit dibawa bapak dari pasar,” tandasnya.
Karangasem: Ada ribuan pengungsi di pos pengungsian UPT Pertanian Desa Rendang, Karangasem. Selama di pengungsian, mereka mendapat makanan bergizi tidak seimbang.
Salah satu pengungsi dari Desa Besakih, Ketut Artawan, mengaku hanya diberi makan nasi dan mi instan. Pria beranak empat itu pun mengeluh sering mengalami sakit maag dan kedinginan di pos pengungsian.
“Makan nasi sama mi saja, enggak ada sayur,” ungkap Artawan ketika berbincang dengan
Medcom.id di lokasi, Minggu 3 Desember 2017.
Artawan mondar-mandir ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis untuk meredam sakit maag yang kerap kambuh selama di pengungsian.
Made Putu, pengungsi dari Desa Pempatan, mengalami hal yang sama. Makan seadanya membuat sakit maagnya kambuh hampir setiap malam.
“Makan juga sehari hanya dua kali, di pengungsian,” tambahnya.
Wayan Artha, bocah berusia 10 tahun dari Desa Besakih mengeluhkan tidak sehatnya makanan di pengungsian, beruntung orangtuanya masih menyimpan persediaan sayur mayur sehingga dia bisa memakan makanan cukup sehat selama beberapa hari.
“Makan mi aja enggak ada sayur cuma sedikit dibawa bapak dari pasar,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)