medcom.id, Tangerang: Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan memastikan kondisi pagar depan pabrik petasan tidak terkunci. Pabrik milik PT Panca Buana Cahaya Sukses itu meledak kemarin sekitar pukul 09:00 WIB.
“Pintu malah terbuka, tapi mereka (korban) lewat pintu samping karena pintu depan tertutup api,” kata Harry di lokasi, Jalan Salembaran Jati, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat 27 Oktober 2017.
Harry mengungkap sumber api yang cepat membesar membuat kedua pintu depan terhalang api. Ia membantah spekulasi awal bahwa korban terjebak karena gerbang depan terkunci.
“Ada beberapa saksi dari saksi hidup itu bisa keluar lewat pintu utama. Kalau (pagar) digembok itu tidak (bisa keluar),” imbuhnya.
Usai pagar depan tak dapat dilalui, korban kemudian keluar dari lubang yang sengaja dibuat warga di pagar beton samping. Warga berupaya menjebol tembok untuk menyelamatkan para pekerja dari kobaran api. Terdapat empat lubang sebagai pintu keluar darurat korban.
“Kobaran api menutup pintu utama. Ada beberapa korban yang lewat lubang yang dibuat anggota Brimob dan warga,” kata dia.
Baca: Siswa Sekolah di Dekat Pabrik Petasan Berdoa Bersama
Harry menjelaskan saat kejadian terdapat 103 pekerja dalam pabrik. Sebanyak 47 orang di antaranya meninggal dunia, 49 lainnya ditemukan dalam keadaan selamat, dan tujuh korban masih dicari.
Dari korban selamat, sebanyak 28 orang masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit berbeda di Tangerang. “Tujuh korban mengalami luka serius. Selanjutnya, tiga korban mendapatkan luka bakar 70 persen,” kata dia.
Pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses meledak sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis 27 Oktober 2017. Pabrik sekaligus gudang itu berlokasi di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi Desa Belimbing RT 20/10 Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/3NOEYaok" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Tangerang: Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan memastikan kondisi pagar depan pabrik petasan tidak terkunci. Pabrik milik PT Panca Buana Cahaya Sukses itu meledak kemarin sekitar pukul 09:00 WIB.
“Pintu malah terbuka, tapi mereka (korban) lewat pintu samping karena pintu depan tertutup api,” kata Harry di lokasi, Jalan Salembaran Jati, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat 27 Oktober 2017.
Harry mengungkap sumber api yang cepat membesar membuat kedua pintu depan terhalang api. Ia membantah spekulasi awal bahwa korban terjebak karena gerbang depan terkunci.
“Ada beberapa saksi dari saksi hidup itu bisa keluar lewat pintu utama. Kalau (pagar) digembok itu tidak (bisa keluar),” imbuhnya.
Usai pagar depan tak dapat dilalui, korban kemudian keluar dari lubang yang sengaja dibuat warga di pagar beton samping. Warga berupaya menjebol tembok untuk menyelamatkan para pekerja dari kobaran api. Terdapat empat lubang sebagai pintu keluar darurat korban.
“Kobaran api menutup pintu utama. Ada beberapa korban yang lewat lubang yang dibuat anggota Brimob dan warga,” kata dia.
Baca: Siswa Sekolah di Dekat Pabrik Petasan Berdoa Bersama
Harry menjelaskan saat kejadian terdapat 103 pekerja dalam pabrik. Sebanyak 47 orang di antaranya meninggal dunia, 49 lainnya ditemukan dalam keadaan selamat, dan tujuh korban masih dicari.
Dari korban selamat, sebanyak 28 orang masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit berbeda di Tangerang. “Tujuh korban mengalami luka serius. Selanjutnya, tiga korban mendapatkan luka bakar 70 persen,” kata dia.
Pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses meledak sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis 27 Oktober 2017. Pabrik sekaligus gudang itu berlokasi di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi Desa Belimbing RT 20/10 Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
