Bogor: Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, menyiapkan 30 ribu alat tes rapid antigen untuk warga yang pulang mudik. Hal ini dilakukan untuk mewaspadai terjadinya penyebaran virus covid-19 pascalibur lebaran.
"Sebanyak 30 ribu alat tes rapid antigen sudah kita sebar ke semua wilayah tingkat RT dan RW di Kota Bogor," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno saat dihubungi Medcom.id, Selasa,18 Mei 2021.
Tes covid akan dilaksanakan hingga 29 Mei 2021. Selain warga Bogor, masyarakat pendatang atau tak terdaftar sebagai warga setempat akan diminta melakukan tes rapid antigen.
Retno menambahkan, Pemkot Bogor terus memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro. Para petugas harus lebih teliti mendata warga yang masuk ke wilayahnya.
"Kami sudah berkoordinasi dengan RT RW siaga, puskesmas juga stand by," terang dia.
Baca: 12 Pemudik Tiba di Jepara Positif Covid-19
Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan, bahwa pihaknya mendapatkan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimana semua daerah harus hati-hati dan betul-betul waspada karena ada potensi penambahan jumlah baru kasus covid-19 pascalebaran.
"Penambahan kasus aktif, diharapkan Pak Jokowi tidak sebesar seperti tahun-tahun lalu. Konsistensi dan ketahanan harus dimiliki semua pihak mengingat pandemi covid-19 tidak mungkin selesai dalam waktu satu atau dua bulan," ujar Bima Arya di Bogor, Jawa Barat, Selasa, 18 Mei 2021.
Bogor: Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, menyiapkan 30 ribu alat
tes rapid antigen untuk warga yang pulang
mudik. Hal ini dilakukan untuk mewaspadai terjadinya penyebaran virus covid-19 pascalibur lebaran.
"Sebanyak 30 ribu alat tes rapid antigen sudah kita sebar ke semua wilayah tingkat RT dan RW di Kota Bogor," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno saat dihubungi
Medcom.id, Selasa,18 Mei 2021.
Tes covid akan dilaksanakan hingga 29 Mei 2021. Selain warga Bogor, masyarakat pendatang atau tak terdaftar sebagai warga setempat akan diminta melakukan tes rapid antigen.
Retno menambahkan, Pemkot Bogor terus memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro. Para petugas harus lebih teliti mendata warga yang masuk ke wilayahnya.
"Kami sudah berkoordinasi dengan RT RW siaga, puskesmas juga
stand by," terang dia.
Baca:
12 Pemudik Tiba di Jepara Positif Covid-19
Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan, bahwa pihaknya mendapatkan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimana semua daerah harus hati-hati dan betul-betul waspada karena ada potensi penambahan jumlah baru kasus covid-19 pascalebaran.
"Penambahan kasus aktif, diharapkan Pak Jokowi tidak sebesar seperti tahun-tahun lalu. Konsistensi dan ketahanan harus dimiliki semua pihak mengingat pandemi covid-19 tidak mungkin selesai dalam waktu satu atau dua bulan," ujar Bima Arya di Bogor, Jawa Barat, Selasa, 18 Mei 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)
