Jembatan rusak diterjang banjir di Kabupaten Buru, Maluku. BNPB
Jembatan rusak diterjang banjir di Kabupaten Buru, Maluku. BNPB

Banjir Rusak Jembatan Penghubung 2 Desa di Kabupaten Buru, Maluku

Whisnu Mardiansyah • 17 September 2021 10:33
Maluku: Banjir mengakibakan satu jembatan penghubung antar dua desa rusak berat di wilayah Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas terkait di Kabupaten Buru telah melakukan pengecekan kerusakan dan mengupayakan perbaikan darurat.
 
Peristiwa banjir terjadi pada Kamis sore, 16 September, sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Buru meminta BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Buru untuk melakukan perbaikan jembatan. Infrastruktur penting yang mengalami rusak berat tersebut merupakan penghubung antara Desa Waelana dan Desa Persiapan Silewa.
 
Hujan dengan intensitas tinggi memicu meluapnya debit air Sungai Waegeren serta arus sungai yang deras. Berdasarkan kaji cepat, BPBD Kabupaten Buru merekomendasikan untuk melakukan normalisasi sungai ini. 

Banjir dengan ketinggian muka air mencapai 70 sentimeter itu melanda lima desa yang tersebar di dua kecamatan, yaitu di Kecamatan Fena Leisela dan Lolong Guba. Kelima desa tersebut antara lain Desa Waelana Lana, Persiapan Silewa dan Wamana Baru di Kecamatan Fena Leisela, serta Desa Waegeren dan Wabolen di Kecamatan Lolongguba. 
 
Baca: Waspada, 13 Titik Panas Terdeteksi di NTT 
 
BPBD melaporkan sebanyak 237 kepala keluarga mengungsi ke tempat aman, seperti balai kantor desa Wamana dan musola setempat. Petugas BPBD membantu warga mengungsi dengan perahu karet menuju titik aman. Di samping berdampak pada warga, banjir juga merendam 364 unit rumah, pipa saluran air rusak dan merendam 6 kendaraan warga. Pihaknya masih melakukan pemutakhiran data di lapangan. 
 
Melihat prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Fena Leisela dan Lolong Guba masih berpeluang hujan ringan pada 17-18 September. Sedangkan pantauan inaRISK, sebanyak 10 kecamatan memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
 
Kedua kecamatan terdampak termasuk dalam wilayah dengan potensi tersebut. Di samping berpotensi banjir, Kecamatan Fena Leisela dan Lolong Guba juga berpotensi bahaya tanah longsor dengan kategori serupa.
 
Menyikapi musim hujan yang sudah berlangsung di September 2021, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. Kesiapsiagaan dan kerja sama antar masyarakat di kawasan hulu dan hilir sangat membantu dalam menginformasikan kondisi curah hujan atau pun kondisi tanah teridentifikasi mengalami keretakan atau tidak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan