Vaksinasi massal bagi kelompok Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), penyandang disabilitas, dan anak difabel di Liponsos Surabaya. (Dok: Humas Pemkot Surabaya)
Vaksinasi massal bagi kelompok Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), penyandang disabilitas, dan anak difabel di Liponsos Surabaya. (Dok: Humas Pemkot Surabaya)

Pemkot Surabaya Mulai Vaksinasi ODGJ, Penyandang Disabilitas, dan Anak Difabel

Amaluddin • 06 Agustus 2021 16:54
Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, kembali menggelar vaksinasi covid-19 massal. Vaksinasi dosis pertama ini menyasar tiga kelompok. 
 
"Hari ini kita vaksinasi untuk ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), penyandang disabilitas, dan anak difabel. Mereka disuntik dengan vaksin Sinopharm," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Jumat, 6 Agustus 2021.
 
Eri mengatakan, ODGJ penghuni Liponsos diberikan vaksin Sinovac. Sedangkan disabilitas dan anak difabel menerima vaksin Sinopharm. 

"Untuk saudara-saudara kita yang disabilitas sudah kita berikan vaksin sinopharm. Tadi ada sekitar 10 orang penyandang disabilitas yang sudah divaksin di sini," ucap dia. 
 
Ia memastikan kelompok ODGJ yang memenuhi syarat akan mendapat dosis pertama. Namun, vaksinasi dosis kedua belum dapat dilakukan karena menunggu ketersediaan vaksin. 
 
"Kita sambil menunggu vaksin, Sinovac dosis kedua sudah habis. Insyaallah kalau sudah ada, kita akan lanjutkan vaksinasi dosis kedua untuk ODGJ," terang Eri. 
 
Baca: Puskesmas di Gunung Kidul Gelar Vaksinasi di Pantai
 
Eri menyatakan, Pemkot Surabaya berencana melaksanakan vaksinasi anak difabel dengan cara menjemput bola agar merasa lebih nyaman. Yakni dengan mendatangi langsung ke setiap Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)
 
"Nanti kita datang ke setiap YPAC. Kita akan bagi tim. Jadi biarkan mereka nyaman," ucap dia. 
 
Data Pemkot Surabaya menyebutkan sekitar 700 anak difabel belum tervaksin, namun data YPAC mencatat 4.000 anak. Oleh karena itu, Eri mengaku akan berkoordinasi dengan pengurus YPAC untuk memastikan jumlah pasti yang belum menerima vaksin.
 
"Tapi kan itu belum tentu semuanya belum divaksin. Jadi, kita minta data ke masing-masing YPAC untuk mendata berapa banyak anak difabel yang belum divaksin," tutur Eri. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan