Batam: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim Batam menyebutkan suhu udara di seluruh wilayah Kepulauan Riau dalam beberapa hari belakangan turun akibat aktifnya fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO).
“Kondisi saat ini diakibatkan aktifnya MJO di kuadran tiga dengan kombinasi adanya pusat tekanan rendah yang menyebabkan wilayah Kepulauan Riau berpotensi pertumbuhan awan hujan menjadi semakin signifikan,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Hang Nadim, Suratman, Selasa, 31 Januari 2023.
Suratman menjelaskan, akibat fenomena itu, suhu udara di wilayah Kepri mengalami penurunan yang cukup signifikan dibawah 25 derajat celsius sehingga membuat udara menjadi lebih dingin dari hari biasanya.
“Penurunan suhu yang paling signifikan terjadi pada 29 Januari 2023, mencapai 22,6 derajat celcius,” kata dia.
Suratman menyebutkan, kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan masih berlangsung hingga seminggu ke depan.
“Secara berkala akan kami pantau dan perbaharui perkembangan cuaca di Kepri,” ucapnya.
Dengan adanya fenomena ini, BMKG Hang Nadim mengimbau masyarakat mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kepri.
Fernando, warga Batam mengatakan sudah seminggu lebih suhu udara di wilayah Kepri ini berbeda dari biasanya.
“Dingin sekali, biasanya enggak sampai sedingin ini meskipun hari hujan,” ungkap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Batam: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim Batam menyebutkan suhu udara di seluruh wilayah Kepulauan Riau dalam beberapa hari belakangan turun akibat aktifnya fenomena
Maden Jullian Oscillation (MJO).
“Kondisi saat ini diakibatkan aktifnya MJO di kuadran tiga dengan kombinasi adanya pusat tekanan rendah yang menyebabkan wilayah Kepulauan Riau berpotensi pertumbuhan awan hujan menjadi semakin signifikan,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Hang Nadim, Suratman, Selasa, 31 Januari 2023.
Suratman menjelaskan, akibat fenomena itu, suhu udara di wilayah Kepri mengalami penurunan yang cukup signifikan
dibawah 25 derajat celsius sehingga membuat udara menjadi lebih dingin dari hari biasanya.
“Penurunan suhu yang paling signifikan terjadi pada 29 Januari 2023, mencapai 22,6 derajat celcius,” kata dia.
Suratman menyebutkan, kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan masih berlangsung hingga seminggu ke depan.
“Secara berkala akan kami pantau dan perbaharui perkembangan cuaca di Kepri,” ucapnya.
Dengan adanya fenomena ini, BMKG Hang Nadim mengimbau masyarakat mewaspadai hujan dengan
intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kepri.
Fernando, warga Batam mengatakan sudah seminggu lebih suhu udara di wilayah Kepri ini berbeda dari biasanya.
“Dingin sekali, biasanya enggak sampai sedingin ini meskipun hari hujan,” ungkap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)