Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari, Rudin, mengatakan gempa bermagnitudo 3,9 terletak pada koordinat 4,90 Lintang Selatan dan 122,38 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2,5 km barat daya Tiworo Selatan, Muna Barat.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa ini merupakan gempa bumi susulan," kata Rudin di Kendari.
Baca: Sejumlah Warga Terluka Terdampak Gempa di Mentawai |
Sebelumnya BMKG menyatakan aktivitas sesar lokal memicu gempa bumi dangkal dengan magnitudo 3,2 di Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada pukul 04.03 Wita, Jumat, 14 Oktober 2022.
Rudin menerangkan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di barat daya Tiworo Selatan, Kabupaten Muna Barat.
Gempa tersebut menurut Stasiun Geofisika Kendari berpusat sekitar 2,5 kilometer tenggara Kecamatan Tiworo Selatan, Muna Barat pada skala III sampai IV MMI.
Pada skala III MMI getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan pada skala IV MMI dirasakan oleh orang banyak baik di dalam maupun di luar rumah, jendela dan pintu bergetar akibat getaran.
Meski begitu, dia menyebut hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujar Rudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id