ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Timbun BBM Bersubsidi Hingga 1 Ton, Warga Pangkalpinang Ditangkap

Antara • 07 September 2022 17:51
Babel: Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung mengamankan 1 ton bahan bakar minyak (BBM) jenis bio solar bersubsidi dari gudang rumah warga Kelurahan Kampak, Kota Pangkalpinang. 
 
"Kami melakukan penegakan hukum sesuai dengan perintah Kapolri untuk memberi sanksi tegas terhadap pelaku penyalahgunaan BBM bersubsidi," kata Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang AKP Adi Putra di Pangkalpinang, Rabu, 7 September 2022.
 
Dari pengamanan bio solar bersubsidi tersebut, kepolisian telah menangkap tersangka inisial SG, (46), warga Kota Pangkalpinang. Tersangka diamankan di Polres Pangkalpinang untuk pengembangan mendalam.

"Kami harap tidak ada warga lagi yang berani bermain dengan BBM bersubsidi ini karena akan berakibat pada konflik sosial di tengah masyarakat," ucapnya.
 
Baca: Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Gelar Aksi Dorong Motor ke Istana Bogor

Area Manager Communication, Relation, dan CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan mengapresiasi serta mendukung penuh pihak kepolisian yang telah melakukan penindakan terhadap penyalahgunaan BBM bersubsidi sehingga masyarakat yang berhaklah yang menerima BBM itu.
 
"Pertamina juga akan memberikan sanksi kepada setiap SPBU yang terbukti melakukan pelanggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ucap Nikho.
 
Menurut dia, dari banyaknya kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi, paling banyak modusnya adalah melakukan penimbunan dan penyelundupan BBM subsidi, pembelian BBM subsidi dengan jeriken tanpa izin untuk dijual kembali, dan penjualan BBM bersubsidi untuk pelaku industri.
 
"Pertamina dengan tegas telah menginstruksikan kepada seluruh lembaga penyalur SPBU di wilayah Sumbagsel untuk menjalankan penyaluran BBM bersubsidi sesuai dengan regulasi yang berlaku," tutur dia.
 
Ia berharap masyarakat membeli BBM di outlet resmi Pertamina yang terjamin kualitas dan keamanannya. 
 
"Tindakan tegas terhadap penimbun, industri, maupun perseorangan yang menyelewengkan BBM bersubsidi telah diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dengan dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling tinggi Rp60 miliar," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan