KPU Kabupaten Mukomuko menyosialisasikan PKPU Nomor 4/2022 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu 2024 kepada parpol, organisasi kewartawanan di Mukomuko, Sabtu (30-7-2022) ANTARA/HO-KPU Kabupaten Mukomuko
KPU Kabupaten Mukomuko menyosialisasikan PKPU Nomor 4/2022 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu 2024 kepada parpol, organisasi kewartawanan di Mukomuko, Sabtu (30-7-2022) ANTARA/HO-KPU Kabupaten Mukomuko

Jumlah Pemilih Berkelanjutan di Mukomuko Berkurang Setiap Bulan

Antara • 31 Juli 2022 17:55
Mukomuko: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyebutkan jumlah pemilih dalam daftar pemilih berkelanjutan (DPB) di daerah ini hingga Juli 2022 berkurang 116 orang.
 
"Jumlah pemilih dalam DPB setiap bulan berkurang karena ada nama-nama pemilih yang meninggal dunia sebanyak 430 orang," kata anggota KPU Kabupaten Mukomuko Misbahul Amri, di Mukomuko, Minggu, 31 Juli 2022.
 
Misbahul Amri mengatakan pihaknya pada Mei 2022 mendapat data sinkronisasi dari KPU dan Kemendagri. 
 
Berdasarkan DPB pada bulan itu sebanyak 125.798 orang pemilih, terdiri atas 64.279 laki-laki dan 61.519 perempuan, atau lebih banyak daripada DPB Juni sebanyak 125.687 orang.
 
Ia menyebutkan jumlah DPB pada Juli 2022 berkurang dari sebanyak 125.687 orang menjadi 125.682 orang.
 
Baca juga: NasDem se-Indonesia Gelar Doa Bersama Sebelum Mendaftar ke KPU

Anggota KPU ini memperkirakan jumlah pemilih dalam DPB di daerah initerus berkurang hingga September 2022 karena pemilih yang meninggal dunia.
 
Meskipun data sebanyak 430 pemilih yang meninggal dunia itu lengkap, seperti akta kematian, pihaknya tidak serta-merta menyatakan semuanya tidak memenuhi syarat (TMS) dalam DPB.
 
Menurut dia, ada kewajiban lembaga penyelenggara ini melakukan verifikasi faktual. Selama verifikasi, ada temuan dua orang di dua kecamatan dalam DPB meninggal dunia tetapi orangnya masih hidup.
 
Untuk itu, kata dia, perlakuan lembaganya terhadap data sebanyak 430 orang yang meninggal dunia seusai dengan kemampuan untuk turun melakukan pengecekan.
 
"Kami sudah 2 hari bersama kawan-kawan turun ke beberapa kecamatan guna memastikan pemilih tersebut benar-benar meninggal dunia atau tidak," ujarnya.
 
Saat ini, kata Misbahul Amri, angka pemilih yang akan dinyatakan TMS karena meninggal dunia itu banyak, sementara angka pemilih baru tidak bertambah dari lembaga mana pun di daerah ini.
 
Ia mengungkapkan bahwa penambahan pemilih baru masih sedikit, atau tidak sesuai dengan jumlah pemilih yang meninggal dunia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan