Cianjur: Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) ikut mengawasi tingkat keamanan obat bagi para penyintas bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Terutama obat-obatan yang merupakan donasi dari berbagai pihak.
Kepala BPOM, Penny K Lukito, mengaku pengawasan penting dilakukan mengingat dikhawatirkan donasi obat-obatan yang diterima pengungsi tidak sesuai peruntukkan. Terutama suplai pasokan obat bagi anak-anak.
"Jangan sampai donasi-donasi yang diberikan malah memberikan jenis obat yang salah, yang tidak aman. Terutama obat sirup bagi anak-anak. Jangan sampai kebingungan. Jangan sampai ada suplai masuk ke tempat pengungsian," kata Penny di komplek Pendopo Bupati Cianjur, Rabu, 30 November 2022.
Penny mengaku BPOM siap mendampingi penyediaan suplai obat-obatan. Termasuk multivitamin maupun multisuplemen. "Pangan yang aman dan bermutu juga itu sangat perlu," jelasnya.
Penny menyebut jumlah pengungsi terdampak gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur relatif sangat banyak. Pun pengungsi anak-anak, ibu hamil, maupun kalangan rentan cukup banyak.
"Akan kami perhatikan dikaitan dengan aspek obat, vitamin, dan pangan yang bernutrisi," ungkapnya.
Bagi para donatur yang akan berdonasi pangan, Penny mengharapkan agar betul-betul aman dan bernutrisi. Untuk mengawal hal itu, ujarnya, BPOM berkolaborasi dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
"Terutama berkaitan dengan informasi akan dibangunnya puskesmas lapangan. Untuk suplai obatnya kami nanti akan jadi penghubung serta memastikan suplai obat dan cool cage dalam distribusi itu terjamin aspek keamanannya," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cianjur: Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) ikut mengawasi tingkat keamanan obat bagi para penyintas bencana gempa di
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Terutama obat-obatan yang merupakan donasi dari berbagai pihak.
Kepala BPOM, Penny K Lukito, mengaku pengawasan penting dilakukan mengingat dikhawatirkan
donasi obat-obatan yang diterima pengungsi tidak sesuai peruntukkan. Terutama suplai pasokan obat bagi anak-anak.
"Jangan sampai donasi-donasi yang diberikan malah memberikan
jenis obat yang salah, yang tidak aman. Terutama obat sirup bagi anak-anak. Jangan sampai kebingungan. Jangan sampai ada suplai masuk ke tempat pengungsian," kata Penny di komplek Pendopo Bupati Cianjur, Rabu, 30 November 2022.
Penny mengaku BPOM siap mendampingi penyediaan suplai obat-obatan. Termasuk multivitamin maupun multisuplemen. "Pangan yang aman dan bermutu juga itu sangat perlu," jelasnya.
Penny menyebut jumlah pengungsi terdampak gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur relatif sangat banyak. Pun pengungsi anak-anak, ibu hamil, maupun kalangan rentan cukup banyak.
"Akan kami perhatikan dikaitan dengan aspek obat, vitamin, dan pangan yang bernutrisi," ungkapnya.
Bagi para donatur yang akan berdonasi pangan, Penny mengharapkan agar betul-betul aman dan bernutrisi. Untuk mengawal hal itu, ujarnya, BPOM berkolaborasi dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
"Terutama berkaitan dengan informasi akan dibangunnya puskesmas lapangan. Untuk suplai obatnya kami nanti akan jadi penghubung serta memastikan suplai obat dan
cool cage dalam distribusi itu terjamin aspek keamanannya," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)