Gunungkidul: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemerintah kabupaten dan kota mengevaluasi kembali pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Pasalnya terjadi peningkatan kasus harian covid-19 di wilayahnya.
"Tetap kita batasi, kalau untuk anak kecil mungkin kita liburkan," katanya di Gunungkidul, Sabtu, 29 Januari 2022.
Dia menerangkan, pelaksaan PTM harus dibatasi. Hal itu, untuk menekan risiko penularan covid-19.
Baca: Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Bekasi Kaji Ulang PTM
Sekretaris Daerah Provinsi DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, pemerintah provinsi berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam mengatur pelaksanaan PTM untuk menekan risiko penularan.
"Kami sudah koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan Dinas Pendidikan supaya dievaluasi lagi pembatasan waktu dan pembatasan jumlah," kata Baskara.
Dia mengungkap, penerapan pembatasan dalam kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah merupakan bagian dari upaya mencegah penularan covid-19. Pembatasan dilakukan dengan membatasi jumlah peserta didik dan waktu pelaksanaan PTM.
"Termasuk antisipasi itu, apakah Omicron atau tidak dua-duanya harus kita antisipasi," imbuhnya.
Gunungkidul: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemerintah kabupaten dan kota mengevaluasi kembali pelaksanaan
pembelajaran tatap muka (PTM). Pasalnya terjadi peningkatan kasus harian covid-19 di wilayahnya.
"Tetap kita batasi, kalau untuk anak kecil mungkin kita liburkan," katanya di Gunungkidul, Sabtu, 29 Januari 2022.
Dia menerangkan, pelaksaan PTM harus dibatasi. Hal itu, untuk menekan risiko penularan covid-19.
Baca: Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Bekasi Kaji Ulang PTM
Sekretaris Daerah Provinsi DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, pemerintah provinsi berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam mengatur pelaksanaan PTM untuk menekan risiko penularan.
"Kami sudah koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan Dinas Pendidikan supaya dievaluasi lagi pembatasan waktu dan pembatasan jumlah," kata Baskara.
Dia mengungkap, penerapan pembatasan dalam kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah merupakan bagian dari upaya mencegah penularan covid-19. Pembatasan dilakukan dengan membatasi jumlah peserta didik dan waktu pelaksanaan PTM.
"Termasuk antisipasi itu, apakah Omicron atau tidak dua-duanya harus kita antisipasi," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)