Jakarta: Profesor Nadirsyah Hosen memuji visi kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir dalam mengelola perusahan negara dengan landasan AKHLAK. Gagasan Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif menjadi cerminan visi yang luar biasa.
“Yang menarik buat saya adalah core values tadi bukan dalam tatanan yang abstrak, karena kalau orang bicara adab, etika, akhlak itu kan abstrak. Tetapi ketika kemudian kita ingin wujudkan dalam tatanan yang lebih konkret," kata Nadirsyah dikutip di kanal YouTube Erick Thohir, Senin, 14 Februari 2022.
Dosen Fakultas Hukum di Monash University di Australia ini mengakui gagasan transformasi Erick Thohir membawa kontribusi positif bagi publik. Ditambah lagi, perusahaan pelat merah mencapai raihan positif dari sisi keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Gus Nadir, sapaan Nadirsyah, menyebut konsep AKHLAK ini mengingatkannya dengan tradisi dan ajaran kiai saat melepaskan santrinya ke luar pesantren. Kiai selalu mengingatkan adab lebih tinggi dari ilmu.
“Artinya, mau orang pintar tapi kalau dia tidak ada akhlak kan susah. Dan itu (visi Erick) kan cocok (dengan Indonesia)," kata Gus Nadir.
Alasan Erick pilih AKHLAK
Erick Thohir mengatakan AKHLAK menjadi panduan bagi manajemen BUMN untuk dapat bekerja dengan benar demi kepentingan bangsa. Bukan kepentingan pribadi atau kelompok.
Baca: Pembenahan BUMN Disebut Modal Kuat Erick Thohir
Dia menyebut BUMN sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia. Ketika figur BUMN dipercaya dengan core value, perbaikan seluruh BUMN dipastikan mudah terjadi.
"Karena manusianya sendiri yang harus menjadi kunci dari perbaikan ini,” kata Erick Thohir
Erick menilai faktor akhlak sangat vital bagi BUMN untuk maju.
Jakarta: Profesor Nadirsyah Hosen memuji visi kepemimpinan Menteri
BUMN Erick Thohir dalam mengelola perusahan negara dengan landasan AKHLAK. Gagasan Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif menjadi cerminan visi yang luar biasa.
“Yang menarik buat saya adalah core values tadi bukan dalam tatanan yang abstrak, karena kalau orang bicara adab, etika, akhlak itu kan abstrak. Tetapi ketika kemudian kita ingin wujudkan dalam tatanan yang lebih konkret," kata Nadirsyah dikutip di kanal YouTube Erick Thohir, Senin, 14 Februari 2022.
Dosen Fakultas Hukum di Monash University di Australia ini mengakui gagasan
transformasi Erick Thohir membawa kontribusi positif bagi publik. Ditambah lagi, perusahaan pelat merah mencapai raihan positif dari sisi keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Gus Nadir, sapaan Nadirsyah, menyebut konsep AKHLAK ini mengingatkannya dengan tradisi dan ajaran kiai saat melepaskan santrinya ke luar pesantren. Kiai selalu mengingatkan adab lebih tinggi dari ilmu.
“Artinya, mau orang pintar tapi kalau dia tidak ada akhlak kan susah. Dan itu (visi Erick) kan cocok (dengan Indonesia)," kata Gus Nadir.
Alasan Erick pilih AKHLAK
Erick Thohir mengatakan AKHLAK menjadi panduan bagi manajemen BUMN untuk dapat bekerja dengan benar demi kepentingan bangsa. Bukan kepentingan pribadi atau kelompok.
Baca:
Pembenahan BUMN Disebut Modal Kuat Erick Thohir
Dia menyebut
BUMN sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia. Ketika figur BUMN dipercaya dengan
core value, perbaikan seluruh BUMN dipastikan mudah terjadi.
"Karena manusianya sendiri yang harus menjadi kunci dari perbaikan ini,” kata Erick Thohir
Erick menilai faktor akhlak sangat vital bagi BUMN untuk maju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)