Kudus: Perbaikan Sekolah dasar (SD) Negeri 6 Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang plafonnya ambrol dan menimpa siswa dianggarkan lewat APBD 2022 sebesar Rp200 juta. Bupati Kudus, Hartopo, mengatakan perbaikan diproyeksikan dilakukan tahun ini.
"Meskipun nantinya sudah ada perbaikan, sebaiknya guru maupun kepala sekolah tetap mengecek kondisi atap apakah dalam kondisi baik atau tidak," kata Hartopo di sela-sela meninjau ruang kelas SDN 6 Terban di Kudus, Rabu, 12 Januari 2022.
Baca: Ridwan Kamil Minta Hakim Kabulkan Tuntutan Hukuman Mati Herry Wirawan
Dia menjelaskan berdasarkan pengamatan di sejumlah ruang kelas SDN 6 Terban, ternyata atapnya banyak yang bocor yang ditandai dengan bekas air di plafonnya.
Menurut Hartopo dampaknya tidak hanya plafonnya yang rusak, termasuk rangka kayu juga ikut keropos sehingga plafon ambrol harus diantisipasi dengan kepedulian kepala sekolah maupun guru untuk mengecek ketika ada tanda-tanda kebocoran untuk segera diperbaiki.
"Jika tidak ada perbaikan segera, maka kerusakan serupa juga akan terjadi lagi meskipun sudah ada perbaikan," jelasnya.
Sementara Kepala SDN 6 Terban, Sutono, mengakui bangunan sekolahnya dalam kondisi rusak memang sudah lama, karena sejak tahun 2015 juga sudah diajukan bantuan anggaran perbaikan untuk semua ruang mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.
Kudus: Perbaikan Sekolah dasar (SD) Negeri 6 Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang plafonnya
ambrol dan menimpa siswa dianggarkan lewat APBD 2022 sebesar Rp200 juta. Bupati Kudus, Hartopo, mengatakan perbaikan diproyeksikan dilakukan tahun ini.
"Meskipun nantinya sudah ada perbaikan, sebaiknya guru maupun kepala sekolah tetap mengecek kondisi atap apakah dalam kondisi baik atau tidak," kata Hartopo di sela-sela meninjau ruang kelas SDN 6 Terban di Kudus, Rabu, 12 Januari 2022.
Baca:
Ridwan Kamil Minta Hakim Kabulkan Tuntutan Hukuman Mati Herry Wirawan
Dia menjelaskan berdasarkan pengamatan di sejumlah ruang kelas SDN 6 Terban, ternyata atapnya banyak yang bocor yang ditandai dengan bekas air di plafonnya.
Menurut Hartopo dampaknya tidak hanya plafonnya yang rusak, termasuk rangka kayu juga ikut keropos sehingga plafon ambrol harus diantisipasi dengan kepedulian kepala sekolah maupun guru untuk mengecek ketika ada tanda-tanda kebocoran untuk segera diperbaiki.
"Jika tidak ada perbaikan segera, maka kerusakan serupa juga akan terjadi lagi meskipun sudah ada perbaikan," jelasnya.
Sementara Kepala SDN 6 Terban, Sutono, mengakui bangunan sekolahnya dalam kondisi rusak memang sudah lama, karena sejak tahun 2015 juga sudah diajukan bantuan anggaran perbaikan untuk semua ruang mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)