Purworejo: Pemerintah meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atas kondisi yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Hal ini berkaitan dengan banyaknya video yang beredar di media sosial yang menurut pemerintah tidak memperlihatkan situasi sebenarnya.
Desa Wadas ditetapkan sebagai lokasi penambangan batu andesit mineral untuk proyek pembangunan Bendungan Bener. Total lahan yang dibutuhkan yakni seluas 145 hektar ditambah 84,6 hektar lahan untuk akses jalan menuju jalan pertambangan.
Proyek ini bertujuan untuk membangun jaringan irigasi yang diperkirakan bisa mengairi 15.000 hektar lahan. Pemerintah melalui Menkopolhukam menjelaskan bahwa dari segi peraturan, bangunan ini sudah berkekuatan hukum. Proyek ini adalah program yang bahkan sudah dimulai sejak tahun 2013.
Namun muncul pro dan kontra di tengah warga dalam proses pembangunannya. Perselisihan tersebut semakin besar dan diduga ada pihak yang memanfaatkan situasi ini.
"Kepada yang suka mem-framing, membuat video-video seperti drama itu, saya kira supaya menyadari bahwa Polri, BIN, dan BAIS punya alat untuk tau bahwa itu semua adalah framing buatan," ujar Menkopolhukam Mahfud MD dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Jumat, 11 Februari 2022.
Tanggapan dari pemerintah ini dilakukan untuk merespons informasi yang salah tentang pengamanan yang dilakukan polisi pada saat lahan tersebut akan diukur.
“Kehadiran petugas kepolisian di sini adalah untuk memberikan pendampingan untuk melakukan pengukuran lahan sekaligus inventarisasi berupa tanaman, pohon, ataupun yang ada di atas lahan itu,” jelas Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Abioso Seno Aji.
Abioso menambahkan, proyek pembangunan Bendungan Bener merupakan proyek strategi nasional. Maka tugas aparat kepolisian adalah menyukseskan kegiatan ini.
Kendati video yang beredar, faktanya warga diperlakukan dengan baik oleh pihak kepolisian. Para warga yang sempat diamankan dipulangkan dengan menggunakan dua unit bus setelah didata dan dilakukan pemeriksaan. Bahkan selama di Polres, warga menghabiskan waktu untuk beristirahat, bermain tenis meja, hingga biliard.
Sementara itu kondisi Desa Wadas pagi ini, 11 Februari, tampak kondusif. Sejumlah warga sudah beraktivitas normal. Beberapa di antaranya tengah membersihkan pekarangan rumah dan membuka warung. Sejumlah aparat kepolisian juga terlihat masih berjaga di desa wadas. (Fatha Annisa)
Purworejo: Pemerintah meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atas kondisi yang terjadi di
Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Hal ini berkaitan dengan banyaknya video yang beredar di media sosial yang menurut pemerintah tidak memperlihatkan situasi sebenarnya.
Desa Wadas ditetapkan sebagai lokasi penambangan batu andesit mineral untuk
proyek pembangunan Bendungan Bener. Total lahan yang dibutuhkan yakni seluas 145 hektar ditambah 84,6 hektar lahan untuk akses jalan menuju jalan pertambangan.
Proyek ini bertujuan untuk membangun jaringan irigasi yang diperkirakan bisa mengairi 15.000 hektar lahan. Pemerintah melalui Menkopolhukam menjelaskan bahwa dari segi peraturan, bangunan ini sudah berkekuatan hukum. Proyek ini adalah program yang bahkan sudah dimulai sejak tahun 2013.
Namun muncul pro dan kontra di tengah warga dalam proses pembangunannya.
Perselisihan tersebut semakin besar dan diduga ada pihak yang memanfaatkan situasi ini.
"Kepada yang suka mem-framing, membuat video-video seperti drama itu, saya kira supaya menyadari bahwa Polri, BIN, dan BAIS punya alat untuk tau bahwa itu semua adalah framing buatan," ujar Menkopolhukam Mahfud MD dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Jumat, 11 Februari 2022.
Tanggapan dari pemerintah ini dilakukan untuk merespons informasi yang salah tentang pengamanan yang dilakukan polisi pada saat lahan tersebut akan diukur.
“Kehadiran petugas kepolisian di sini adalah untuk memberikan pendampingan untuk melakukan pengukuran lahan sekaligus inventarisasi berupa tanaman, pohon, ataupun yang ada di atas lahan itu,” jelas Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Abioso Seno Aji.
Abioso menambahkan, proyek pembangunan Bendungan Bener merupakan proyek strategi nasional. Maka tugas aparat kepolisian adalah menyukseskan kegiatan ini.
Kendati video yang beredar, faktanya warga diperlakukan dengan baik oleh pihak kepolisian. Para warga yang sempat diamankan dipulangkan dengan menggunakan dua unit bus setelah didata dan dilakukan pemeriksaan. Bahkan selama di Polres, warga menghabiskan waktu untuk beristirahat, bermain tenis meja, hingga biliard.
Sementara itu kondisi Desa Wadas pagi ini, 11 Februari, tampak kondusif. Sejumlah warga sudah beraktivitas normal. Beberapa di antaranya tengah membersihkan pekarangan rumah dan membuka warung. Sejumlah aparat kepolisian juga terlihat masih berjaga di desa wadas. (
Fatha Annisa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)