ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Tanah Turun 5,6 Cm per Tahun, Pesisir Jateng Dihantui Banjir Rob

Mustholih • 31 Mei 2022 16:42
Semarang: Sejumlah daerah di pesisir pantai utara Jawa Tengah dibayang-bayangi ancaman banjir rob. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkap banjir rob mengancam pesisir Jateng akibat mengalami penurunan permukaan tanah.
 
"Kalau kita lihat kondisi geologi pantura Jateng, khususnya Kota Semarang terletak pada dataran yang dibentuk sedimentasi melalui sungai dan gelombang laut. Artinya belum terkonsolidasi dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya penurunan. Kemiringan lereng digolongkan sebagai pantai landai," kata Pelaksana tugas Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan Kementerian ESDM, Ediar Usman, dalam pers konferensi secara daring, Selasa, 31 Mei 2022.
 
Ediar menuturkan apabila pesisir pantura Jateng dihantam gelombang tinggi, permukaan air laut menjadi lebih tinggi dari daratan. Penurunan muka tanah di pesisir Jateng menjadi lebih cepat karena banyak dibangun infrastruktur dan dimanfaatkan sebagai pemukiman penduduk.

Hasil penyelidikan di lapangan menunjukkan pada umumnya pemanfaatan lahan di pantura jateng terletak pada sedimen-sedimen yang belum terkonsolidasi. Di kawasan pemukiman, penurunan tanah akan lebih cepat karena beban di atas dan terjadi pemadatan lebih cepat.
 
"Sehingga pada saat gelombang tinggi, air laut naik ke atas lahan," ucap Ediar.
 
Baca: Tanggulangi Banjir Rob, Ganjar Gandeng Konsultan
 
Ke depan, kata Ediar, pembangunan di pesisir Jateng harus lebih memperhatikan tata wilayah berbasis penelitian geologi, oceonografi, dan dinamika masyarakat pesisir.
 
"Pola hidup masyarakat untuk hidup bersih dan berdaptasi dengan lingkungan dan mesti dipertimbangkan kembali penataan wilayah untuk pembangunan pemukiman, pelabuhan, indusri, tempat wisata, dan industri perikanan," ujarnya.
 
Sementara itu, Rita Susilawati selaku Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Kementerian ESDM menambahkan rata-rata pesisir pantura Jateng mengalami penurunan muka tanah 5,6 sentimeter per tahun. Daerah-daerah pesisir yang mengalami penurunan muka tanah, antara lain, Semarang, Pekalongan, Demak, dan Brebes.
 
"Tapi ada yang laju penurunannya 10 sentimeter per tahun, 8 sentimeter per tahun. Tapi kalau di rata-rata, pesisir Jateng mengalami penurunan 5,6 sentimeter per tahun," terang Rita.
 
Kondisi penurunan muka tanah ini, yang menyebabkan pesisir Jateng menjadi daerah rawan banjir rob. Rita menegaskan banjir rob di pesisir Jateng yang baru-baru ini melanda Jateng terjadi akibat kombinasi antara iklim dan penurunan muka tanah.
 
"Berdasarkan data kami, karakteristik geologi di Pekalongan, Semarang, Demak memang tanah lunak yang berpotensi terjadi penurunan. Dari 30 titik banjir di Jateng, lokasi umumnya berada di tanah lunak," tegas Rita.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan