Jakarta: Pengusaha tahu di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, sengaja mencampur tahu buatannya dengan formalin karena berdalih sepi pembeli. Praktik pengusaha tahu nakal ini disebut sudah berjalan selama 3 tahun.
Unit Pidsus Satreskrim Polres Musi Banyuasinbekerja sama dengan BPOM dan Dinas Kesehatan Muba untuk membongkar usaha produksi tahu ini. Pelaky memproduksi tahunya di Desa Karanganyar, Kecamatan Lawang Wetan, Musi Banyuasin.
Dari hasil olah TKP, polisi menangkap pemilik usaha tahu bernama Mustakim Arif. Petugas juga menyita satu drum berisi formalin dan ribuan tahu berformalin yang siap dijual.
“Didapati bahwa benar kualitas formalin yang digunakan di tahu ini saat tinggi,” ujar Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Alamsyah Pelupessy, dalam program Newsline, Kamis, 17 Februari 2022.
Tingginya kandungan formalin dalam tahu membuat produk tersebut sangat berbahaya untuk dikonsumsi. Pelaku mengaku menjual tahu produksinya di pasar-pasar tradisional di Kota Sekayu.
“(Sengaja dikasih formalin) tahu yang gak abis. Kalau dia tidak dikasih formalin, jadi masam. Jadi biar tahu itu awet,” kata Mustakim Arif selaku pemilik usaha tahu sekaligus tersangka.
Dalam sehari pelaku mengatakan bisa membuat 2.000 hingga 3.000 tahu. (Fatha Annisa)
Jakarta: Pengusaha tahu di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, sengaja mencampur tahu buatannya dengan formalin karena berdalih sepi pembeli. Praktik pengusaha tahu nakal ini disebut sudah berjalan selama 3 tahun.
Unit Pidsus Satreskrim Polres Musi Banyuasinbekerja sama dengan BPOM dan Dinas Kesehatan Muba untuk membongkar usaha produksi tahu ini. Pelaky memproduksi tahunya di Desa Karanganyar, Kecamatan Lawang Wetan, Musi Banyuasin.
Dari hasil olah TKP, polisi menangkap pemilik usaha tahu bernama Mustakim Arif. Petugas juga menyita satu drum berisi formalin dan ribuan tahu berformalin yang siap dijual.
“Didapati bahwa benar kualitas formalin yang digunakan di tahu ini saat tinggi,” ujar Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Alamsyah Pelupessy, dalam program
Newsline, Kamis, 17 Februari 2022.
Tingginya kandungan formalin dalam tahu membuat produk tersebut sangat berbahaya untuk dikonsumsi. Pelaku mengaku menjual tahu produksinya di pasar-pasar tradisional di Kota Sekayu.
“(Sengaja dikasih formalin) tahu yang gak abis. Kalau dia tidak dikasih formalin, jadi masam. Jadi biar tahu itu awet,” kata Mustakim Arif selaku pemilik usaha tahu sekaligus tersangka.
Dalam sehari pelaku mengatakan bisa membuat 2.000 hingga 3.000 tahu.
(Fatha Annisa) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)