Sleman: Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih fokus mencari tiga siswa SMP Negeri 1 Turi yang belum ditemukan di Sungai Sempor, Sleman. Wakil Kepala Polda DIY, Brigadir Jenderal Karyoto, mengatakan pihaknya juga belum akan menyelidiki insiden tersebut.
"Kita belum mengarah ke situ (penyelidikan) namanya juga insiden atau kecelakaan. Suatu pramuka kan tujuannya baik tapi memang mungkin dibilang kurang perhitungan ya enggak juga lebih perhitungan juga enggak juga," kata Karyoto di SMP Negeri 1 Turi, Jumat malam, 21 Februari 2020.
Baca: Korban Meninggal SMPN 1 Turi Menjadi 7 Orang
Karyoto menjelaskan lokasi yang digunakan para siswa saat kegiatan belum diguyur hujan. Kedalaman air sungai saat awal kegiatan hanya berkisar sekitar 50-60 sentimeter, namun debit air tiba-tiba besar dari arah hulu sungai.
Karyoto berharap empat siswa yang masih hilang bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat.
"Tapi kita belum mengarah ke situ (penyelidikan). Kita fokus ke pencarian. Mudah-mudahan empat yang belum terkonfirmasi ini sudah ketemu atau pulang ke rumah atau kalau kita mengharapkan masih selamat," jelas Karyoto.
Baca: Bupati Ultimatum Sekolah-sekolah di Sleman
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat jumlah korban yang tewas akibat hanyut di Sungai Sempor, Sleman bertambah menjadi tujuh orang. Jasad korban ditemukan dini hari tadi.
"Untuk korban meninggal ketujuh ditemukan jam 00.00 WIB lewat," kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY Wahyu Pristiawan di Yogyakarta.
Dengan ditemukannya korban ke tujuh, kata Wahyu, total korban yang belum ditemukan atau masih dalam pencarian menjadi tiga orang. Sebanyak 23 orang terkonfirmasi luka-luka dan 216 orang selamat.
Sleman: Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih fokus mencari tiga siswa SMP Negeri 1 Turi yang belum ditemukan di Sungai Sempor, Sleman. Wakil Kepala Polda DIY, Brigadir Jenderal Karyoto, mengatakan pihaknya juga belum akan menyelidiki insiden tersebut.
"Kita belum mengarah ke situ (penyelidikan) namanya juga insiden atau kecelakaan. Suatu pramuka kan tujuannya baik tapi memang mungkin dibilang kurang perhitungan ya enggak juga lebih perhitungan juga enggak juga," kata Karyoto di SMP Negeri 1 Turi, Jumat malam, 21 Februari 2020.
Baca:
Korban Meninggal SMPN 1 Turi Menjadi 7 Orang
Karyoto menjelaskan lokasi yang digunakan para siswa saat kegiatan belum diguyur hujan. Kedalaman air sungai saat awal kegiatan hanya berkisar sekitar 50-60 sentimeter, namun debit air tiba-tiba besar dari arah hulu sungai.
Karyoto berharap empat siswa yang masih hilang bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat.
"Tapi kita belum mengarah ke situ (penyelidikan). Kita fokus ke pencarian. Mudah-mudahan empat yang belum terkonfirmasi ini sudah ketemu atau pulang ke rumah atau kalau kita mengharapkan masih selamat," jelas Karyoto.
Baca:
Bupati Ultimatum Sekolah-sekolah di Sleman
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat jumlah korban yang tewas akibat hanyut di Sungai Sempor, Sleman bertambah menjadi tujuh orang. Jasad korban ditemukan dini hari tadi.
"Untuk korban meninggal ketujuh ditemukan jam 00.00 WIB lewat," kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY Wahyu Pristiawan di Yogyakarta.
Dengan ditemukannya korban ke tujuh, kata Wahyu, total korban yang belum ditemukan atau masih dalam pencarian menjadi tiga orang. Sebanyak 23 orang terkonfirmasi luka-luka dan 216 orang selamat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)