"Setelah mengali sedalam 170 sentimeter, di dasar air yang jernih ditemukan menemukan tulang belulang hewan, potongan gerabah serta serpihan emas, " ujar seorang warga, Eko Budi, melansir Clicks.id, Rabu, 24 Juni 2020.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri yang mendapat laporan temuan, langsung melakukan peninjauan. Kasi Museum dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Eko Priatno, menduga temuan tersebut berasal dari era Majapahit.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Abad ke 12 hingga 15. Temuan warga tersebut bernama jombong sumur," ujar Eko.
Baca: Pemkot Solo Cari Lokasi Simpan 45 Arca Hibah
Dia menuturkan, jombong sumur berdiameter 70 sentimeter dibuat pada masa Majapahit. Proses pembuatan jombong sumur dengan menggali tanah dan dilapisi tembikar atau tanah liat yang dibakar.
"Fungsinya, selain menampung air sumber juga sebagai tandon air ketika sungai mengering di musim kemarau," terangnya.
Dia menekankan, temuan sumur itu membuktikan adanya pemukiman pada zaman kuno di Desa Toyoresmi. Sebab, lokasi temuan sangat dekat dengan sejumlah situs di Kediri.
"Seperti situs sebanen otok kerot dan situs semen," ujarnya.