Jepara: Fenomena gerhana matahari tak dapat dilihat dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sebab, mendung menyelimuti langit Bumi Kartini sejak siang hingga menjelang petang.
Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Rani Fitriani, mengatakan sejak pukul 13.00 WIB sudah tiba di pantai Semat. Dia datang bersama seorang dosen dan sejumlah rekannya untuk mengamati fenomena gerhana matahari.
"Tidak kelihatan, ketutup mendung. Tadi datang kondisinya di sini sudah mendung sampai sekarang," ujar Rani ditemui di tepi pantai Semat, Minggu, 21 Juni 2020.
Sebanyak tiga teropong digunakan untuk melakukan pengamatan. Satu teropong manual dan dua teropong digital.
Baca: Cuaca Cerah Berawan saat Gerhana Matahari Parsial di Aceh
Hasil tangkapan satu teropong digital disambungkan pada layar pembesar. Sehingga, masyarakat juga dapat melihat fenomena gerhana matahari cincin.
"Padahal ini pengalaman pertama saya mau melihat langsung gerhana matahari seperti apa, tapi tidak bisa gara-gara mendung," ujar Rani.
Selain menggunakan teropong, pengamatan juga dilakukan dengan menggunakan topong karakter tokoh kartun. Di bagian mata pada topeng diberi kaca filter.
Dosen Unisnu, Hudi, gerhana matahari cincin di wilayah Jepara hanya sebagian. Yaitu hanya tiga persen pada bagian sisi kanan bawah matahari.
"Gerhana matahari cincin berlangsung selama 38 menit. Mulai pukul 15.02, puncaknya pukul 15.20 dan berakhir pukul 15.40," tukasnya.
Jepara: Fenomena gerhana matahari tak dapat dilihat dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sebab, mendung menyelimuti langit Bumi Kartini sejak siang hingga menjelang petang.
Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Rani Fitriani, mengatakan sejak pukul 13.00 WIB sudah tiba di pantai Semat. Dia datang bersama seorang dosen dan sejumlah rekannya untuk mengamati fenomena gerhana matahari.
"Tidak kelihatan, ketutup mendung. Tadi datang kondisinya di sini sudah mendung sampai sekarang," ujar Rani ditemui di tepi pantai Semat, Minggu, 21 Juni 2020.
Sebanyak tiga teropong digunakan untuk melakukan pengamatan. Satu teropong manual dan dua teropong digital.
Baca: Cuaca Cerah Berawan saat Gerhana Matahari Parsial di Aceh
Hasil tangkapan satu teropong digital disambungkan pada layar pembesar. Sehingga, masyarakat juga dapat melihat fenomena gerhana matahari cincin.
"Padahal ini pengalaman pertama saya mau melihat langsung gerhana matahari seperti apa, tapi tidak bisa gara-gara mendung," ujar Rani.
Selain menggunakan teropong, pengamatan juga dilakukan dengan menggunakan topong karakter tokoh kartun. Di bagian mata pada topeng diberi kaca filter.
Dosen Unisnu, Hudi, gerhana matahari cincin di wilayah Jepara hanya sebagian. Yaitu hanya tiga persen pada bagian sisi kanan bawah matahari.
"Gerhana matahari cincin berlangsung selama 38 menit. Mulai pukul 15.02, puncaknya pukul 15.20 dan berakhir pukul 15.40," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)