Surabaya: Pemerintah Kota Surabaya memasang alat pacu jantung atau AED (Automatic External Defibrilator) di 16 titik di Kota Surabaya, Jawa Timur. Alat medis tersebut untuk menstimulasi detak jantung pada seseorang yang mengalami gangguan jantung mendadak
"Pemasangannya sudah kami mulai sejak Senin lalu. Ini akan terus berlanjut hingga 16 titik selesai, karena sebelum dipasang, para petugas dan karyawannya diberi pelatihan untuk menggunakannya, sehingga memang butuh waktu," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Hariyanto, di Surabaya, Jumat, 29 November 2019
Hariyanto menjelaskan alat tersebut dipasang di Gedung Pemkot Surabaya lantai 1 dan lantai 6, balai kota lantai 2, Kantor Bappeko, Gedung DPRD Surabaya, Balai Pemuda, Gedung Nasional Indonesia, Tugu Pahlawan dan Taman Bungkul.
Selain itu alat juga akan dipasang di Convention Hall, UPTSA Timur, Sentra Ikan Bulak, THP Kenjeran, Siola lantai 1, lantai 4 dan lantai 3.
Hariyanto kembali mengatakan alat pacu jantung bisa digunakan jika ada kasus tenggelam, syok berat, kecelakaan atau juga karena serangan jantung secara tiba-tiba.
"Jadi alat ini sangat penting disediakan sebagai fasilitas publik untuk langkah preventif. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Alat ini akan menjadi pertolongan pertama bagi penderita serangan jantung. Ini demi menyelamatkan nyawa warga," jelas Hariyanto.
Menurut Hariyanto alat ini juga bisa dioperasikan oleh penjaga atau karyawan kantor yang ada di suatu instansi. Sebab sebelum instansi mereka dipasangi alat pacu ini, sudah diberikan pelatihan cara mengoperasionalkannya.
"Sembari meminta bantuan ambulance, orang yang terkena serangan jantung itu bisa ditolong dulu dengan alat ini. Karena apabila orang yang terkena serangan jantung itu tidak ditolong selama 10 menit, maka dia akan meninggal, jadi ini sangat bermanfaat," pungkas Hariyanto.
Surabaya: Pemerintah Kota Surabaya memasang alat pacu jantung atau AED (Automatic External Defibrilator) di 16 titik di Kota Surabaya, Jawa Timur. Alat medis tersebut untuk menstimulasi detak jantung pada seseorang yang mengalami gangguan jantung mendadak
"Pemasangannya sudah kami mulai sejak Senin lalu. Ini akan terus berlanjut hingga 16 titik selesai, karena sebelum dipasang, para petugas dan karyawannya diberi pelatihan untuk menggunakannya, sehingga memang butuh waktu," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Hariyanto, di Surabaya, Jumat, 29 November 2019
Hariyanto menjelaskan alat tersebut dipasang di Gedung Pemkot Surabaya lantai 1 dan lantai 6, balai kota lantai 2, Kantor Bappeko, Gedung DPRD Surabaya, Balai Pemuda, Gedung Nasional Indonesia, Tugu Pahlawan dan Taman Bungkul.
Selain itu alat juga akan dipasang di Convention Hall, UPTSA Timur, Sentra Ikan Bulak, THP Kenjeran, Siola lantai 1, lantai 4 dan lantai 3.
Hariyanto kembali mengatakan alat pacu jantung bisa digunakan jika ada kasus tenggelam, syok berat, kecelakaan atau juga karena serangan jantung secara tiba-tiba.
"Jadi alat ini sangat penting disediakan sebagai fasilitas publik untuk langkah preventif. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Alat ini akan menjadi pertolongan pertama bagi penderita serangan jantung. Ini demi menyelamatkan nyawa warga," jelas Hariyanto.
Menurut Hariyanto alat ini juga bisa dioperasikan oleh penjaga atau karyawan kantor yang ada di suatu instansi. Sebab sebelum instansi mereka dipasangi alat pacu ini, sudah diberikan pelatihan cara mengoperasionalkannya.
"Sembari meminta bantuan ambulance, orang yang terkena serangan jantung itu bisa ditolong dulu dengan alat ini. Karena apabila orang yang terkena serangan jantung itu tidak ditolong selama 10 menit, maka dia akan meninggal, jadi ini sangat bermanfaat," pungkas Hariyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)