Surabaya: Pemerintah Kota Surabaya segera meresmikan Museum Pendidikan di Jalan Gentengkali, Surabaya, Jawa Timur. Peresmian bertepatan dengan perigatan Hari Pahlawan Nasional 2019, pada 10 November.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, memastikan proses renovasi Museum Pendidikan selesai dengan baik sebelum diresmikan. "Bangunan bersejarah ini lebih dipercantik lagi," tutur Risma kepada pihak pelaksana proyek, Selasa, 29 Oktober 2019.
Museum Pendidikan dulunya merupakan bangunan bekas Sekolah Taman Siswa seluas kurang lebih 1.452 meter persegi. Bangunan eks Sekolah Taman Siswa sebelumnya milik asing, Tiongkok.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi, renovasi bangunan eks Sekolah Taman Siswa dipercepat agar bisa diresmikan saat Peringatan Hari Pahlawan.
"Tapi taman belakang tetap seperti semula, karena ada ceritanya pada zaman purbakala, ada zaman majapahit. Kemudian, kedua pintu depan akan dikembalikan seperti bentuk asalnya,” tambah Eri.
Di kompleks Sekolah Taman Siswa itu, tampak bangunan utama yang masih kokoh dengan arsitektur Kolonial Belanda, berupa pintu besi dan pintu kupu tarung. Dua pintu, bentuknya gebyok dengan empat sisi, dinding pintunya yang tertutup akan dibuka, sedangkan dinding lainnya akan dibuat taman.
Untuk memudahkan akses penyandang disabilitas, akan dilengkapi Ram (Jalur altternatif bagi orang yang tak dapat menggunakan tangga).
"Karena proyek tersebut sifatnya rekonstruksi bangunan cagar budaya. Jadi apabila ada beberapa komponen bangunan yang rusak atau hilang, direplikasi sesuai kondisi sebelumnya," terangnya.
Percepatan pembangunan bisa dilakukan setelah mendapatkan pintu sesuai arsitektur yang ada. Sehingga saat peringatan Hari Pahlawan, museum tersebut bisa diresmikan.
Selain buku-buku, ada sejumlah koleksi lainnya yang akan disiapkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya. Seperti ruang seminar dan ruang pengajaran.
"Sudah di-setting untuk koleksinya. Misal di sini ruang buku, ada ruang seminar, ada juga ruang pembelajaran," tandasnya.
Surabaya: Pemerintah Kota Surabaya segera meresmikan Museum Pendidikan di Jalan Gentengkali, Surabaya, Jawa Timur. Peresmian bertepatan dengan perigatan Hari Pahlawan Nasional 2019, pada 10 November.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, memastikan proses renovasi Museum Pendidikan selesai dengan baik sebelum diresmikan. "Bangunan bersejarah ini lebih dipercantik lagi," tutur Risma kepada pihak pelaksana proyek, Selasa, 29 Oktober 2019.
Museum Pendidikan dulunya merupakan bangunan bekas Sekolah Taman Siswa seluas kurang lebih 1.452 meter persegi. Bangunan eks Sekolah Taman Siswa sebelumnya milik asing, Tiongkok.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi, renovasi bangunan eks Sekolah Taman Siswa dipercepat agar bisa diresmikan saat Peringatan Hari Pahlawan.
"Tapi taman belakang tetap seperti semula, karena ada ceritanya pada zaman purbakala, ada zaman majapahit. Kemudian, kedua pintu depan akan dikembalikan seperti bentuk asalnya,” tambah Eri.
Di kompleks Sekolah Taman Siswa itu, tampak bangunan utama yang masih kokoh dengan arsitektur Kolonial Belanda, berupa pintu besi dan pintu kupu tarung. Dua pintu, bentuknya gebyok dengan empat sisi, dinding pintunya yang tertutup akan dibuka, sedangkan dinding lainnya akan dibuat taman.
Untuk memudahkan akses penyandang disabilitas, akan dilengkapi Ram (Jalur altternatif bagi orang yang tak dapat menggunakan tangga).
"Karena proyek tersebut sifatnya rekonstruksi bangunan cagar budaya. Jadi apabila ada beberapa komponen bangunan yang rusak atau hilang, direplikasi sesuai kondisi sebelumnya," terangnya.
Percepatan pembangunan bisa dilakukan setelah mendapatkan pintu sesuai arsitektur yang ada. Sehingga saat peringatan Hari Pahlawan, museum tersebut bisa diresmikan.
Selain buku-buku, ada sejumlah koleksi lainnya yang akan disiapkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya. Seperti ruang seminar dan ruang pengajaran.
"Sudah di-
setting untuk koleksinya. Misal di sini ruang buku, ada ruang seminar, ada juga ruang pembelajaran," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)