Semarang: Ombudsman Republik Indonesia menemukan tiga Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dalam kondisi memprihatinkan. Salah satu sekolah bahkan harus memindahkan kegiatan belajar mengajar ke rumah warga setempat.
"Siswa belajar di teras rumah warga sekitar yang berjarak 100 meter dari sekolah mereka," kata Kepala Ombudsman Jawa Tengah, Siti Farida, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 10 Desember 2019.
Tiga sekolah yang dimaksud Ombudsman itu yakni, SD Negeri 3 Nglinduk, SD Negeri 4 Sulursari, dan SD Negeri 3 Pulo Kulon. "SD Negeri Nglinduk menjadi salah satu sekolah dengan kondisi ruang kelas yang rusak berat," jelas Farida.
Menurut Farida SD Negeri Nglinduk memiliki 125 siswa. Setiap hari para siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam bangunan yang sudah reyot dan berpotensi roboh sewaktu-waktu. "Kondisi kelas 1 dan kelas 2 juga letaknya lebih rendah dari dataran. Sering banjir saat hujan," ungkap Farida.
Farida kembali mengatakan untuk SD Negeri 4 Sulursari, siswa kelas 1 dan 6 terpaksa mengungsi ke rumah warga setempat untuk belajar. Kejadian ini sudah berlangsung sejak awal November lalu. "Kami mendorong Pemerintah Kabupaten Grobogan segera melakukan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di wilayahnya," beber Farida.
Sementara di SD Negeri 3 Pulo Kulon, Ombudsman Jawa Tengah menemukan atap ruang kelas yang bocor, lantai bergelombang, dan dinding retak. "Temuan-temuan ini tentu menjadi catatan kami. Kami akan meminta keterangan Bupati Grobogan, Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," pungkas Farida.
Semarang: Ombudsman Republik Indonesia menemukan tiga Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dalam kondisi memprihatinkan. Salah satu sekolah bahkan harus memindahkan kegiatan belajar mengajar ke rumah warga setempat.
"Siswa belajar di teras rumah warga sekitar yang berjarak 100 meter dari sekolah mereka," kata Kepala Ombudsman Jawa Tengah, Siti Farida, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 10 Desember 2019.
Tiga sekolah yang dimaksud Ombudsman itu yakni, SD Negeri 3 Nglinduk, SD Negeri 4 Sulursari, dan SD Negeri 3 Pulo Kulon. "SD Negeri Nglinduk menjadi salah satu sekolah dengan kondisi ruang kelas yang rusak berat," jelas Farida.
Menurut Farida SD Negeri Nglinduk memiliki 125 siswa. Setiap hari para siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam bangunan yang sudah reyot dan berpotensi roboh sewaktu-waktu. "Kondisi kelas 1 dan kelas 2 juga letaknya lebih rendah dari dataran. Sering banjir saat hujan," ungkap Farida.
Farida kembali mengatakan untuk SD Negeri 4 Sulursari, siswa kelas 1 dan 6 terpaksa mengungsi ke rumah warga setempat untuk belajar. Kejadian ini sudah berlangsung sejak awal November lalu. "Kami mendorong Pemerintah Kabupaten Grobogan segera melakukan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di wilayahnya," beber Farida.
Sementara di SD Negeri 3 Pulo Kulon, Ombudsman Jawa Tengah menemukan atap ruang kelas yang bocor, lantai bergelombang, dan dinding retak. "Temuan-temuan ini tentu menjadi catatan kami. Kami akan meminta keterangan Bupati Grobogan, Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," pungkas Farida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)