Malang: Dua warga Malang, Jawa Timur yang menjadi korban dalam insiden jatuhnya alat berat crane di Kompleks Masjidil Haram, Makkah, 2015 lalu belum mendapat santunan. Keduanya adalah Masadi Saiman Tarimin dari kloter 38 asal Simojayan RT 06/04 Desa Simojayan, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang dan Siti Rukayah bin Abdus Somad Dasimon dari kloter 39 asal Desa Banjarsari RT 02/03, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.
"Belum ada (instruksi dari Kemenag Pusat). Saya baru baca di koran itu saja. Informasi (santunan) itu belum sampai kesini. Jadi kami masih menunggu, karena Kabupaten Malang memang ada (korbannya)," kata Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Malang, Mustain saat dikonfirmasi Medcom.id, Selasa, 3 September 2019.
Mustain menjelaskan pihaknya saat ini masih menunggu instruksi dari Kemenag Pusat terkait penyaluran santunan tersebut. Mustain memastikan Kemenag Kabupaten Malang siap memberikan fasilitas untuk penyaluran santunan terhadap keluarga korban.
"Mekanismenya, kami menunggu dari alur yang mesti harus kamu lalui. Kalau memang nanti sudah ada petunjuk, nanti kami mau fasilitasi ahli waris yang bersangkutan," jelas Mustain.
Selama ini, Mustain mengaku pihak keluarga korban tidak pernah berkomunikasi dengan Kemenag Kabupaten Malang, baik untuk menagih santunan dari Pemerintah Arab Saudi atau yang lainnya. Sebab, diakui Mustain, pihak keluarga sudah ikhlas dengan kepergian korban.
"Enggak (pernah komunikasi). Kebetulan salah satu korban itu PNS, yang dari Ngajum itu, dia guru agama. Kalau terkait dengan nanya (santunan) nggak pernah, mereka (keluarga korban) sebenarnya sudah ikhlas," jelas Mustain.
Korban crane di Makkah asal Malang, Masadi Saiman Tarimin merupakan guru ngaji yang sejak 2001 menetap di Serawak, Malaysia. Sementara korban asal Malang lainnya, Siti Rukayah adalah guru pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Kepanjen.
Sebelumnya santunan dari Kerajaan Arab Saudi untuk korban jatuhnya alat berat crane di Kompleks Masjidil Haram di Makkah, 2015 lalu akhirnya dicairkan. Tercatat Raja Salman memberikan cek senilai Rp85,1 miliar untuk keluarga korban jatuhnya crane.
Cek tersebut bernilai USD6,13 juta atau senilai Rp85,1 miliar dan diserahkan oleh Penasehat Hukum Deputi Konsuler Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Mohammad Alshammeri kepada Koordinator Perlindungan Warga KBRI Riyadh Raden Ahmad Arief di Kantor Kementerian Luar Negeri, Riyadh Arab Saudi.
Malang: Dua warga Malang, Jawa Timur yang menjadi korban dalam insiden jatuhnya alat berat crane di Kompleks Masjidil Haram, Makkah, 2015 lalu belum mendapat santunan. Keduanya adalah Masadi Saiman Tarimin dari kloter 38 asal Simojayan RT 06/04 Desa Simojayan, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang dan Siti Rukayah bin Abdus Somad Dasimon dari kloter 39 asal Desa Banjarsari RT 02/03, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.
"Belum ada (instruksi dari Kemenag Pusat). Saya baru baca di koran itu saja. Informasi (santunan) itu belum sampai kesini. Jadi kami masih menunggu, karena Kabupaten Malang memang ada (korbannya)," kata Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Malang, Mustain saat dikonfirmasi Medcom.id, Selasa, 3 September 2019.
Mustain menjelaskan pihaknya saat ini masih menunggu instruksi dari Kemenag Pusat terkait penyaluran santunan tersebut. Mustain memastikan Kemenag Kabupaten Malang siap memberikan fasilitas untuk penyaluran santunan terhadap keluarga korban.
"Mekanismenya, kami menunggu dari alur yang mesti harus kamu lalui. Kalau memang nanti sudah ada petunjuk, nanti kami mau fasilitasi ahli waris yang bersangkutan," jelas Mustain.
Selama ini, Mustain mengaku pihak keluarga korban tidak pernah berkomunikasi dengan Kemenag Kabupaten Malang, baik untuk menagih santunan dari Pemerintah Arab Saudi atau yang lainnya. Sebab, diakui Mustain, pihak keluarga sudah ikhlas dengan kepergian korban.
"Enggak (pernah komunikasi). Kebetulan salah satu korban itu PNS, yang dari Ngajum itu, dia guru agama. Kalau terkait dengan nanya (santunan) nggak pernah, mereka (keluarga korban) sebenarnya sudah ikhlas," jelas Mustain.
Korban crane di Makkah asal Malang, Masadi Saiman Tarimin merupakan guru ngaji yang sejak 2001 menetap di Serawak, Malaysia. Sementara korban asal Malang lainnya, Siti Rukayah adalah guru pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Kepanjen.
Sebelumnya santunan dari Kerajaan Arab Saudi untuk korban jatuhnya alat berat crane di Kompleks Masjidil Haram di Makkah, 2015 lalu akhirnya dicairkan. Tercatat Raja Salman memberikan cek senilai Rp85,1 miliar untuk keluarga korban jatuhnya crane.
Cek tersebut bernilai USD6,13 juta atau senilai Rp85,1 miliar dan diserahkan oleh Penasehat Hukum Deputi Konsuler Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Mohammad Alshammeri kepada Koordinator Perlindungan Warga KBRI Riyadh Raden Ahmad Arief di Kantor Kementerian Luar Negeri, Riyadh Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)