Yogyakarta: Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin pagi, 1 Februari 2021, enam kali mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak luncur 700 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyebut guguran lava pijar meluncur ke arah barat daya, atau arah hulu Kali Krasak dan Boyong, dari pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Selama periode pengamatan itu, menurut BPPTKG, Gunung Merapi juga mengalami 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-35 mm selama 15-55 detik dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-4 mm selama 5,48-5,88 detik.
Baca juga: Pemkab Bangka Target Tingkatkan Pajak Resto sampai Rp23 Miliar
Asap kawah tidak teramati keluar dari puncak kawah Gunung Merapi, yang selama periode pengamatan dinaungi awan mendung dan diliputi angin yang bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, dengan potensi bahaya akibat letusan diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.
Yogyakarta: Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin pagi, 1 Februari 2021, enam kali mengeluarkan
guguran lava pijar dengan jarak luncur 700 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyebut guguran lava pijar meluncur ke arah barat daya, atau arah hulu Kali Krasak dan Boyong, dari pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Selama periode pengamatan itu, menurut BPPTKG, Gunung Merapi juga mengalami 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-35 mm selama 15-55 detik dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-4 mm selama 5,48-5,88 detik.
Baca juga:
Pemkab Bangka Target Tingkatkan Pajak Resto sampai Rp23 Miliar
Asap kawah tidak teramati keluar dari puncak kawah Gunung Merapi, yang selama periode pengamatan dinaungi awan mendung dan diliputi angin yang bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, dengan potensi bahaya akibat letusan diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)