Pendiri Kopi Poso, Rizal Musafir, memaksimalkan penjualan dengan memanfaatkan internet untuk promosi di media sosial (Foto:Metro TV/Yerimia Leo)
Pendiri Kopi Poso, Rizal Musafir, memaksimalkan penjualan dengan memanfaatkan internet untuk promosi di media sosial (Foto:Metro TV/Yerimia Leo)

Kelancaran Jaringan Internet Selamatkan Bisnis Kuliner Poso di Tengah Pandemi

Gervin Nathaniel Purba • 16 November 2020 20:28
Poso: Bisnis kuliner menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi covid-19, termasuk di Poso, Sulawesi Tengah. Beruntung, kehadiran jaringan internet di Poso telah membangkitkan kembali bisnis kulier yang sempat lesu pada awal pandemi.
 
Seperti diketahui, pemerintah menetapkan kebijakan agar semua orang tidak melakukan aktivitas di luar pada awal pandemi. Hal ini berdampak pada menurunnya jumlah pengunjung ke berbagai tempat makan, akibat tidak adanya kunjungan wisatawan.
 
Berkurangnya jumlah pengunjung berdampak pada penurunan omzet. Salah satunya dirasakan oleh rumah makan Dapur Mama Fang. Rumah makan Dapur Mama Fang terkenal dengan sajian ikan sogili. Terletak di dekat Danau Poso, yakni Jalan Torulemba Nomor 3, Tentena, Pamona Utara, Poso, Sulawesi Tengah. Danau Poso merupakan salah satu daerah wisata.

"Sebelum pandemi, bisnis kuliner kami berjalan lancar, bahkan tamu kami datang dari mancanegara," ujar pemilik Dapur Mama Fang, Ilona, pada program BAKTI untuk Negeri di Metro TV.
 
Ilona mengatakan, para tamu mancanegara tersebut tertarik untuk mencicipi makanan khas di daerahnya, salah satunya ikan sogili. Kebetulan Danau Poso merupakan habitat ikan tersebut.
 
Akibat terdampak pandemi, semua pelaku kuliner termasuk Mama Fang beralih menjual makanan via daring (online). Terutama setelah pariwisata ditutup. Beruntung, jaringan internet di wilayahnya sangat bagus.
 
"Kami menjual melalui Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Pelanggan setelah melihat postingan, tinggal pesan. Langsung diantar ke rumah," katanya.
 
Dengan mengandalkan media sosial, bisnis Mama Fang tetap berjalan. "Awal pandemi, omzet kami menurun. Namun, akhir-akhir ini meningkat. Jadi tidak ada perbedaan seperti sebelum pandemi," kata Ilona.
 
Memaksimalkan jaringan internet untuk meningkatkan penjualan juga dilakukan Kopi Poso. Kopi Poso terkenal dengan kopi robusta khas dari Poso. Biji kopinya diperoleh langsung dari petani setempat.
 
"Biji kopi dari daerah Napu. Setelah biji disortir, kemudian dijemur, baru diproses. Semakin lama diproses, semakin baik kualitasnya," ujar Founder Kopi Poso Rizal Musafir.
 
Rizal mengaku selalu belajar setiap harinya dalam mengolah kopi agar bisa menyajikan kopi yang berkualitas. Dalam proses belajarnya, dia mengandalkan internet untuk mencari berbagai informasi.
 
"Dengan adanya teknologi, sudah tidak susah lagi cari informasi, sehingga setiap ada kendala, saya langsung browsing bagaimana meningkatkan kualitas kopi," ucap Rizal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan