Karimun: Rangkaian kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2023 yang berlangsung sejak 29-31 Agustus 2023 secara resmi telah ditutup. Penutupan dilakukan oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni.
Raja Antoni mengatakan, kegiatan GTRA Summit menghasilkan deklarasi dan rencana yang dihasilkan bersama lintas kementerian tersebut berisi: pertama, tentang objek permukiman di wilayah pesisir, di atas air, di pulau-pulau kecil, dan di pulau kecil terluar; kedua, aset pemerintah, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);
Ketiga, Penyelesaian permasalahan dan percepatan pemenuhan target sertipikasi tanah transmigrasi; keempat, Percepatan redistribusi tanah yang bersumber dari pelepasan kawasan hutan.
“Saya berharap dengan peneguhan komitmen bersama ini, ego sektoral dan dispute-dispute yang masih tersisa bisa kita singkirkan untuk kepentingan bersama,” kata Raja Antoni
saat menutup rangkaian kegiatan (GTRA) Summit, Kamis, 31 Agustus 2023.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut mengungkap, dengan adanya deklarasi dan rencana aksi yang dirumuskan bersama secara lintas kementerian dapat meningkatkan capaian yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024
“Akan meningkatkan capaian pemerintah. Dari sama-sama kerja ke kerja sama untuk menyukseskan Reforma Agraria,” sambung Wamen ATR/BPN
Raja Antoni mengaku, masih terdapat banyak antrian penyelesaian konflik agraria yang harus segera direspons melalui Reforma Agraria. Dengan begitu, Kementerian mengaku akan terus mendampingi jajarannya selama proses itu berjalan.
“Pak Menteri, dan saya, senantiasa mendampingi Bapak/Ibu semua. Mari kita lipatgandakan usaha dan upaya supaya semakin banyak orang menerima manfaat dari GTRA,” ujar Raja Antoni.
Raja Antoni juga meyakinkan bahwa perbedaan pendapat tidak terjadi di bawah komandi Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto.
“Insyaallah terus koordinasi dan kolaborasi sehingga penyelesaian agenda Reforma Agraria hingga tahun 2024 berakhir dengan senyum rakyat,” ujar Raja Antoni.
Karimun: Rangkaian kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2023 yang berlangsung sejak 29-31 Agustus 2023 secara resmi telah ditutup. Penutupan dilakukan oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni.
Raja Antoni mengatakan, kegiatan GTRA Summit menghasilkan deklarasi dan rencana yang dihasilkan bersama lintas kementerian tersebut berisi: pertama, tentang objek permukiman di wilayah pesisir, di atas air, di pulau-pulau kecil, dan di pulau kecil terluar; kedua, aset pemerintah, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);
Ketiga, Penyelesaian permasalahan dan percepatan pemenuhan target sertipikasi tanah transmigrasi; keempat, Percepatan redistribusi tanah yang bersumber dari pelepasan kawasan hutan.
“Saya berharap dengan peneguhan komitmen bersama ini, ego sektoral dan dispute-dispute yang masih tersisa bisa kita singkirkan untuk kepentingan bersama,” kata Raja Antoni
saat menutup rangkaian kegiatan (GTRA) Summit, Kamis, 31 Agustus 2023.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut mengungkap, dengan adanya deklarasi dan rencana aksi yang dirumuskan bersama secara lintas kementerian dapat meningkatkan capaian yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024
“Akan meningkatkan capaian pemerintah. Dari sama-sama kerja ke kerja sama untuk menyukseskan Reforma Agraria,” sambung Wamen ATR/BPN
Raja Antoni mengaku, masih terdapat banyak antrian penyelesaian konflik agraria yang harus segera direspons melalui Reforma Agraria. Dengan begitu, Kementerian mengaku akan terus mendampingi jajarannya selama proses itu berjalan.
“Pak Menteri, dan saya, senantiasa mendampingi Bapak/Ibu semua. Mari kita lipatgandakan usaha dan upaya supaya semakin banyak orang menerima manfaat dari GTRA,” ujar Raja Antoni.
Raja Antoni juga meyakinkan bahwa perbedaan pendapat tidak terjadi di bawah komandi Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto.
“Insyaallah terus koordinasi dan kolaborasi sehingga penyelesaian agenda Reforma Agraria hingga tahun 2024 berakhir dengan senyum rakyat,” ujar Raja Antoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)