Ketua Bawaslu Kota Tangerang Agus Muslim.
Ketua Bawaslu Kota Tangerang Agus Muslim.

Bawaslu Tangerang Temukan Dugaan Pelanggaran saat Coklit

Hendrik Simorangkir • 22 Maret 2023 16:43
Tangerang: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang, Banten, menemukan adanya dugaan pelanggaran dalam proses tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2024 di wilayahnya. Dugaan pelanggaran itu ditemukan saat proses tahapan pencocokan dan penelitian data (coklit). 
 
"Ada empat jenis temuan dugaan pelanggaran selama proses coklit. Pertama kaitannya petugas pantarlih (pemutakhiran data pemilih) seolah mencoklit. Kedua kaitan dengan masih ada orang yang meninggal di data DP4 (daftar penduduk potensial pemilih pemilihan)," ujar Ketua Bawaslu Kota Tangerang Agus Muslim, Rabu, 22 Maret 2023.
 
Dugaan pelanggaran ketiga, Agus menuturkan, terkait pantarlih yang tidak bekerja sesuai surat tugasnya atau menggunakan joki selama tahapan coklit tersebut.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Dan terakhir itu pantarlih yang mengundurkan diri di detik-detik terakhir tahapan coklit. Dari keempat temuan itu, ada beberapa yang bisa diselesaikan di hari itu juga," ungkapnya.
 
Agus menjelaskan, adanya temuan tersebut pihaknya telah melaporkannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang dan disarankan untuk segera diperbaiki PPK dan PPS. 
 
Baca juga: 11.415 Pemilih di Meranti Riau Tak Penuhi Syarat

"Perbaikan juga dilakukan ketika ada petugas yang melakukan kegiatan tapi tidak memiliki surat tugas, itu juga kita tegur langsung di lapangan agar menyetop aktivitasnya karena tidak memiliki surat pengangkatan dari PPS," jelasnya.
 
"Jika KPU tidak melakukan perbaikan, maka kita anggap ini permasalahan serius administrasi. Karena ini sifatnya segera dieksekusi," imbuhnya.
 
Meski ditemukan pelanggaran, Agus memastikan hal itu tak masif. Seperti kasus orang yang meninggal masih ada di data DP4 hanya ditemukan di Kecamatan Jatiuwung, Cibodas, dan Ciledug.
 
"Lalu joki ditemukan ada di Kecamatan Batu Ceper, dan yang mengundurkan diri juga di wilayah Batu Ceper. Ini sifatnya kasuistik, tidak tersebar masif di wilayah," katanya.
 
Selain itu, imbuh Agus, pihaknya juga menemukan beberapa rumah yang belum ditempelkan sticker oleh pantarlih setelah dilakukan pendataan calon pemilih. 
 
"Jadi wilayah yang seharusnya sudah selesai di coklit, tapi beberapa rumah belum di coklit, sehingga stikernya belum ditempel. Kita dorong agar yang belum mendapatkan sticker untuk segera di coklit sehingga hasil identifikasi coklit itu betul-betul teridentifikasi," jelas dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
(MEL)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif