DPRD Kota Semarang mengkaji dampak sosial dari proyek lanjutan pembangunan jalur Tol Semarang-Demak. Foto: Branda Antara
DPRD Kota Semarang mengkaji dampak sosial dari proyek lanjutan pembangunan jalur Tol Semarang-Demak. Foto: Branda Antara

Pembangunan Tol Semarang-Demak Dikhawatirkan Usik Nasib Nelayan hingga PKL

Antara • 07 Juni 2023 17:55
Semarang: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang tengah mengkaji dampak sosial dari proyek lanjutan pembangunan jalur Tol Semarang-Demak, Jawa Tengah, termasuk nasib nelayan dan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Masjid Syekh Jumadil Kubro Semarang.
 
"Masjidnya memang tidak kena. Namun, PKL yang kena," kata Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo, saat tinjauan di proyek Tol Semarang-Demak, Semarang, Rabu, 7 Juni 2023.
 
Menurut dia, keberadaan destinasi wisata menimbulkan banyak efek, termasuk geliat perekonomian dengan munculnya PKL di sekitar kawasan tersebut.

"Jadi itu PKL kalau nanti berpindah bagaimana. Di mana ada gula, di situ kan ada semut. Dengan adanya Masjid Syekh Jumadi Kubro kan PKL ini jadi semutnya," ucap Anang.
 
Baca: Pengemudi Bus AKAP Keluhkan Penaikan Tarif Tol Cipularang

Apalagi, kata dia, ada puluhan PKL yang selama ini menggantungkan hidupnya dari berjualan di sekitar kawasan destinasi wisata religi itu.
 
Anang menjelaskan ada beberapa opsi yang bisa dilakukan, di antaranya memindahkan PKL tersebut ke lokasi lain yang berdekatan dengan destinasi tersebut atau memberikan ganti rugi untuk beralih profesi.
 
"Makanya, kami lihat dulu di peta. Apakah mungkin pemkot (pemerintah kota) menyediakan lahan, apakah mereka (PKL) diberi ganti rugi untuk ganti profesi, atau bagaimana," tutur dia.
 
Anang menuturkan di sebelah selatan Masjid Syekh Jumadi Kubro ada lahan kosong milik perorangan, tetapi bisa saja pemiliknya menyewakannya kepada PKL.
 
Selain PKL, nelayan juga membutuhkan perhatian, karena mereka akan kesulitan melaut lantaran akses ke laut terhalang tanggul laut.
 
"Nanti kami mau lihat apa yang mereka harapkan. Apakah nelayan harus alih profesi, misalnya jadi pengusaha jamur, ikan tawar. Sebenarnya, masih ada celah (ke laut) di Sungai Babon, namun kalau kolam retensi dibuka arusnya deras," ucap Anang.
 
Dari legislatif, DPRD Kota Semarang ingin menghitung dampak pembangunan tanggul laut untuk Tol Semarang-Demak, baik dampak negatif maupun positif, sehingga bisa komprehensif.
 
"Kami ingin menghitung juga dampak positifnya. Tadi juga disinggung lokasi potensi banjir di Semarang, termasuk rob nanti terkurangi. Nanti, kami integrasikan dengan pemkot," ucap dia.
 
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Swasti Aswagati menyampaikan hasil kunjungan itu akan menjadi bahan pembahasan penanganan bencana dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
 
"Dengan adanya rencana pembangunan kolam retensi juga, harapan kami bahaya rob dan banjir sudah tidak terjadi lagi di kawasan-kawasan langganan banjir," ujar Swasti.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan