ASN Surabaya Terlibat Pungli Hanya Disanksi Turun Jabatan

Surabaya: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menurunkan jabatan dua Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat yang diduga melakukan pungutan liar (pungli). Eri menegaskan kedua oknum ASN itu akan dipecat, jika terbukti bersalah dan memenuhi unsur pidana. "Sekarang dua ASN itu sedang proses pemeriksaan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya. Kalau terbukti dan pidana jalan, maka akan dipecat, apa pun itu PNS ketika kena hukuman penjara harus dikeluarkan (pecat)," kata Eri, Jumat, 10 Februari 2023. Eri tak mau gegabah memberikan sanksi tegas terhadap anak buahnya tersebut. Ia memilih menunggu kepastian hukum yang kini ditangani Kejari Surabaya. Sembari menunggu hukum pidana kedua ASN itu, Eri mengaku telah menurunkan jabatan satu dari kedua ASN itu. Satu ASN itu diturunkan sebagai staf, sedangkan satu ASN lainnya tetap menjadi staf di posisi sebelumnya.   "Sekarang jabatannya diturunkan jadi staf, sambil menunggu proses hukumnya," ucapnya. Dua ASN itu diduga melakukan pungli berbeda di Pemkot Surabaya, satu ASN diduga pugli Rp30 juta untuk kepengurusan surat tanah. Sementara satu ASN lagi diduga pungli menjanjikan tenaga kontrak. "ASN yang terlibat pungli outsorching merupakan staf. Satunya lagi punya jabatan, sekarang turun jadi staf, dan proses hukumnya berjalan," ujarnya. Dua orang ASN Pemkot Surabaya sebelumnya terlibat pungli. Satu orang meminta uang Rp30 juta untuk pengurusan sertifikat tanah, dan satu lagi pungli tenaga outsorching atau tenaga kontrak. Keduanya kini sedang proses pemeriksaan di Kejari Surabaya. Kejari juga telah memeriksa korban. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id