Sultra: Peredaran narkoba di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2022 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Kondisi ini diduga disebabkan oleh faktor ekonomi.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sultra Harmawati mengatakan penyalahgunaan narkoba masih didominasi oleh laki-laki. Namun, dari data BNN pusat, penyalahgunaan narkoba untuk di seluruh Indonesia mengalami peningkatan pada kaum perempuan.
"Berdasarkan data nasional BNN tahun 2022 sampai saat ini telah terjadi peningkatan angka penyalahgunaan narkotika lebih banyak pada perempuan ketimbang laki-laki. Untuk Sultra sendiri masih dominan laki-laki,” ucap dia.
Ia mengungkapkan motif dari beberapa pelaku penyalahgunaan narkoba lantaran mereka belum memiliki pekerjaan tetap.
"Mereka rata-rata belum memiliki pekerjaan, sehingga ada yang menawari jadi pengedar, mereka terpengaruh dan akhirnya mau," ucap Harmawati.
Baca: 1 Kg Ganja di Balikpapan Disita BNN dan Bea Cukai |
Selain itu, salah satu yang menjadi pengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba itu, yakni faktor pola asuh lingkungan dan masih tersedianya narkoba di tengah masyarakat
"Maka dari itu mari perangi sama-sama narkoba yang dapat merusak masa depan," tegasnya.
Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, BNN intens melakukan program yang dapat mencegah masyarakat agar tidak masuk dan terjerumus dalam kasus penyalahgunaan narkoba. BNN juga terus mengajak para pengguna penyalahgunaan narkoba agar segera ikut program rehabilitasi untuk bisa melepaskan ikatan dari barang terlarang tersebut.
"Seperti melakukan edukasi baik di tengah masyarakat. Kami juga melakukan program dengan melakukan edukasi ke sekolah-sekolah agar siswa tau dan paham dari penyalahgunaan narkoba ini, dan itu kami lakukan meski tidak ada anggarannya,” ujar Harmawati.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di