Malang: Seorang pelatih menembak di Kota Malang, Jawa Timur, berinisial AR, baru-baru ini dilaporkan ke Polresta Malang Kota. Pria itu dilaporkan ke polisi lantaran diduga telah melakukan kekerasan seksual terhadap empat perempuan.
"Pelaku berinisial AR, selama ini menjadi pelatih menembak korban," kata kuasa hukum korban, Rudy Murdany, Jumat, 14 April 2023.
Rudy mengatakan dua di antara empat korban kekerasan seksual masih berstatus mahasiswi di sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Malang. Keduanya berinisial NK, (22), dan FN, (23).
"Sementara dua korban lain berinsial VA, (25), dan AM, (24) adalah staf di komunitas menembak, dimana pelaku menjadi salah satu pelatihnya," jelasnya.
Rudy menerangkan kasus ini mulai terkuak saat salah seorang korban bercerita kepada dirinya terkait kekerasan seksual yang dilakukan oleh AR. Aksi itu diceritakan oleh korban pada Maret 2023.
"Pelaku melakukan pelecehan dan bahkan ada korban lain dipaksa untuk berhubungan badan. Lokasinya ada saat pelatihan menembak, ada ruangan komunitas menembak dan tempat lain," jelasnya.
Korban bercerita bahwa ia beberapa kali mendapatkan perlakuan kekerasan seksual dari AR. Selama itu korban mengaku tak mampu melawan karena AR selalu membawa pisau atau sangkur.
"Korban tak berani bercerita, karena pelaku selalu membawa pisau atau sangkur. Mereka selalu diancam agar tidak bercerita," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga, membenarkan adanya laporan dari korban dugaan kekerasan seksual tersebut. Ia menegaskan, tim penyidik bakal menelusuri perkara tersebyt.
“Dalam waktu dekat akan kami panggil untuk dimintai keterangan. Waktu pastinya belum tahu, tapi yang jelas secepatnya,” ungkap Bayu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malang: Seorang pelatih menembak di
Kota Malang, Jawa Timur, berinisial AR, baru-baru ini dilaporkan ke Polresta Malang Kota. Pria itu dilaporkan ke polisi lantaran diduga telah melakukan
kekerasan seksual terhadap empat perempuan.
"Pelaku berinisial AR, selama ini menjadi pelatih menembak korban," kata kuasa hukum korban, Rudy Murdany, Jumat, 14 April 2023.
Rudy mengatakan dua di antara empat korban kekerasan seksual masih berstatus mahasiswi di sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Malang. Keduanya berinisial NK, (22), dan FN, (23).
"Sementara dua korban lain berinsial VA, (25), dan AM, (24) adalah staf di komunitas menembak, dimana pelaku menjadi salah satu pelatihnya," jelasnya.
Rudy menerangkan kasus ini mulai terkuak saat salah seorang korban bercerita kepada dirinya terkait kekerasan seksual yang dilakukan oleh AR. Aksi itu diceritakan oleh korban pada Maret 2023.
"Pelaku melakukan pelecehan dan bahkan ada korban lain dipaksa untuk
berhubungan badan. Lokasinya ada saat pelatihan menembak, ada ruangan komunitas menembak dan tempat lain," jelasnya.
Korban bercerita bahwa ia beberapa kali mendapatkan perlakuan kekerasan seksual dari AR. Selama itu korban mengaku tak mampu melawan karena AR selalu membawa pisau atau sangkur.
"Korban tak berani bercerita, karena pelaku selalu membawa pisau atau sangkur. Mereka selalu diancam agar tidak bercerita," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga, membenarkan adanya laporan dari korban dugaan kekerasan seksual tersebut. Ia menegaskan, tim penyidik bakal menelusuri perkara tersebyt.
“Dalam waktu dekat akan kami panggil untuk dimintai keterangan. Waktu pastinya belum tahu, tapi yang jelas secepatnya,” ungkap Bayu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
