Sleman: Eko Pujonarko sudah tiga kali masa lebaran tak bisa mudik ke kampung halaman di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sejak pandemi covid-19 menghantam, tak sekalipun ia memberanikan diri balik ke Sleman.
Momen yang Eko tunggu hadir pada 2023. Lelaki 45 tahun ini bisa mudik setelah pemerintah melonggarkan aktivitas masyarakat kendati tak sepenuhnya aman dari ancaman covid-19.
"Terakhir mudik 2019. Setelah itu baru tahun ini baru bisa mudik," kata Eko, Senin, 17 April 2023.
Eko setiap mudik dari Jakarta selalu memakai sepeda. Baginya, sepeda sudah seperti bagian dari hidupnya.
"Tiga tahun enggak mudik itu selain pandemi karena jadwal kerjaan. Agak repot juga," ujarnya.
Terakhir mudik bersepeda pada 2019, Eko memakai sepeda gunung. Tahun ini, Eko menggunakan sepeda lipat milik anaknya. Ia merasa penasaran bersepeda lipat dari ibu kota sampai ke kampung halaman.
"Rasanya penasaran aja banyak yang main touring pakai sepeda lipat. Apa ya, saya coba sepeda anak saya, ternyata ya nyaman-nyaman saja ini," ucapnya.
Sepeda lipat yang Eko Pujonarko gunakan untuk perjalanan mudik bersepeda dari Jakarta ke Sleman, Yogyakarta.
Meski usianya mendekati setengah abad, fisik dan stamina tak begitu jadi persoalan. Ia merasa sudah terbiasa bersepeda ratusan kilometer dalam sehari.
"Saya rutin bersepeda jaraknya 200 kilometer. Pernah dari rumah Jakarta ke puncak atau keliling dari Sleman ke Kartasura, Sukoharjo (Jawa Tengah)," kata dia.
Eko pun tak perlu melakukan persiapan khusus. Yang dia persiapkan adalah perkakas berkaitan dengan sepeda, seperti ban serep hingga lampu-lampu. Meski demikian, ia tak mengayuh sepeda 24 jam. Saat matahari terbenam, ia juga memilih istirahat.
Eko saat ini masih dalam perjalanan setelah kemarin masih berada di kawasan Cirebon, Jawa Bearar. Ia memperkirakan akan sampai di Sleman pada Rabu, 19 April 2023.
Masih Tetap Bekerja
Eko tak sepenuhnya bebas bersepeda mudik ke kampung halaman. Ia masih memiliki tanggung jawab pekerjaan yang harus ditunaikan. Sebagai sales, ia masih harus koordinasi atau meeting saat masih perjalanan. Ia membawa perangkat komputer jinjing atau laptop sepanjang perjalanan.
"Hari ini saya dua kali meeting. Pas begitu cari minimarket biar buka laptop," ucapnya.
Meski demikian, Eko tak bisa sepenuhnya bisa menjalankan puasa ramadan sebulan penuh. Ia terpaksa membatalkan puasa sekali karen cuaca perjalanan sangat panas. Terlebih, jalur utara yang ia lewati mengharuskannya membatalkan puasa.
Eko mengahapi banyak tantangan untuk bersepeda ratusan kilometer. Terakhir mudik 2019, Eko menempuh jarak 560 kilometer bersepeda Jakarta-Sleman melewati jalur tengah. Ia menghabiskan waktu total 84 jam perjalanan dan 38 jam di antaranya mengayuh sepeda.
Mudik tahun ini, Eko mudik melewati jalur utara. Ia belum memastikan bakal memakan waktu berapa jam di perjalanan dan mengayuh sepeda.
"Ya yang penting mental dan emosi harus terjaga saat bersepeda. Kesabaran ini yang harus saya kendalikan dan jaga," ujarnya.
Melalui jalur utara, Eko nanti akan melewati Semarang, Jawa Tengah. Lewati di ibu kota provinsi itu, ia ke selatan melalui Bawen hingga Magelang, dan berakahir di Sleman, DIY.
"Puas rasanya kalau berhasil lewat rute baru. Rute mudik tahun ini baru bagi saya. Semoga berhasil sampai kampung," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Sleman: Eko Pujonarko sudah tiga kali masa lebaran tak bisa mudik ke kampung halaman di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sejak pandemi covid-19 menghantam, tak sekalipun ia memberanikan diri balik ke Sleman.
Momen yang Eko tunggu hadir pada 2023. Lelaki 45 tahun ini bisa mudik setelah pemerintah melonggarkan aktivitas masyarakat kendati tak sepenuhnya aman dari ancaman covid-19.
"Terakhir mudik 2019. Setelah itu baru tahun ini baru bisa mudik," kata Eko, Senin, 17 April 2023.
Eko setiap mudik dari Jakarta selalu memakai sepeda. Baginya, sepeda sudah seperti bagian dari hidupnya.
"Tiga tahun enggak mudik itu selain pandemi karena jadwal kerjaan. Agak repot juga," ujarnya.
Terakhir mudik bersepeda pada 2019, Eko memakai sepeda gunung. Tahun ini, Eko menggunakan sepeda lipat milik anaknya. Ia merasa penasaran bersepeda lipat dari ibu kota sampai ke kampung halaman.
"Rasanya penasaran aja banyak yang main touring pakai sepeda lipat. Apa ya, saya coba sepeda anak saya, ternyata ya nyaman-nyaman saja ini," ucapnya.
Sepeda lipat yang Eko Pujonarko gunakan untuk perjalanan mudik bersepeda dari Jakarta ke Sleman, Yogyakarta.
Meski usianya mendekati setengah abad, fisik dan stamina tak begitu jadi persoalan. Ia merasa sudah terbiasa bersepeda ratusan kilometer dalam sehari.
"Saya rutin bersepeda jaraknya 200 kilometer. Pernah dari rumah Jakarta ke puncak atau keliling dari Sleman ke Kartasura, Sukoharjo (Jawa Tengah)," kata dia.
Eko pun tak perlu melakukan persiapan khusus. Yang dia persiapkan adalah perkakas berkaitan dengan sepeda, seperti ban serep hingga lampu-lampu. Meski demikian, ia tak mengayuh sepeda 24 jam. Saat matahari terbenam, ia juga memilih istirahat.
Eko saat ini masih dalam perjalanan setelah kemarin masih berada di kawasan Cirebon, Jawa Bearar. Ia memperkirakan akan sampai di Sleman pada Rabu, 19 April 2023.
Masih Tetap Bekerja
Eko tak sepenuhnya bebas bersepeda mudik ke kampung halaman. Ia masih memiliki tanggung jawab pekerjaan yang harus ditunaikan. Sebagai sales, ia masih harus koordinasi atau meeting saat masih perjalanan. Ia membawa perangkat komputer jinjing atau laptop sepanjang perjalanan.
"Hari ini saya dua kali meeting. Pas begitu cari minimarket biar buka laptop," ucapnya.
Meski demikian, Eko tak bisa sepenuhnya bisa menjalankan puasa ramadan sebulan penuh. Ia terpaksa membatalkan puasa sekali karen cuaca perjalanan sangat panas. Terlebih, jalur utara yang ia lewati mengharuskannya membatalkan puasa.
Eko mengahapi banyak tantangan untuk bersepeda ratusan kilometer. Terakhir mudik 2019, Eko menempuh jarak 560 kilometer bersepeda Jakarta-Sleman melewati jalur tengah. Ia menghabiskan waktu total 84 jam perjalanan dan 38 jam di antaranya mengayuh sepeda.
Mudik tahun ini, Eko mudik melewati jalur utara. Ia belum memastikan bakal memakan waktu berapa jam di perjalanan dan mengayuh sepeda.
"Ya yang penting mental dan emosi harus terjaga saat bersepeda. Kesabaran ini yang harus saya kendalikan dan jaga," ujarnya.
Melalui jalur utara, Eko nanti akan melewati Semarang, Jawa Tengah. Lewati di ibu kota provinsi itu, ia ke selatan melalui Bawen hingga Magelang, dan berakahir di Sleman, DIY.
"Puas rasanya kalau berhasil lewat rute baru. Rute mudik tahun ini baru bagi saya. Semoga berhasil sampai kampung," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)