ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

3 Ribu Bayi dan 499 Ibu di Jatim Meninggal Sepanjang 2022

Amaluddin • 06 Maret 2023 13:38
Surabaya: Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Timur mencapai 3.172 pada 2022. Jumlah ini menurun 182 dari 3.353 bayi pada tahun 2021.
 
Sementara Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 499 kasus pada 2022. Jumlah ini juga menurun drastis dari 1.279 kasus pada 2021.
 
"Alhamdulillah jumlah kematian ibu tahun 2022 mengalami penurunan signifikan, yaitu turun 780 kasus. Pada tahun 2021, perbandingan kasus AKI sebesar 234,7 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan tahun 2022 perbandingan AKI menjadi 93 per 100.000 kelahiran hidup,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin, 6 Maret 2023.

Jumlah kematian ibu tahun 2022 terendah sepanjang 7 tahun terakhir. Di mana tahun 2016, jumlah kematian ibu di Jatim mencapai angka 534 kasus, dan turun menjadi 529 kasus pada 2017.
 
Baca: Program 5Ng Berhasil Turunkan Angka Kematian Ibu Lebih dari 50%

Kemudian di tahun 2018, kembali turun menjadi 522 kasus dan 2019 turun menjadi 520 kasus. Sedangkan 2020, jumlah kematian ibu tercatat 565 kasus, dan naik 1.279 kasus pada 2021. Jumlah kematian Ibu tahun 2020 dan 2021 banyak disebabkan Covid-19.
 
“Dengan semakin baiknya penanganan pandemi covid-19, angka kematian ibu yang sempat meningkat akibat pandemi di tahun 2021 kini berhasil turun drastis. Bahkan angka ini lebih rendah dibanding sebelum pandemi,” ucap dia.
 
Khofifah mengeklaim capaian itu menjadi bukti bahwa layanan kesehatan masyarakat di Jatim semakin membaik, terutama bagi para ibu yang hendak melahirkan beserta bayinya. Baik dari sisi kualitas tenaga kesehatan maupun infratsruktur dan fasilitas kesehatan di Jatim, sehingga semakin menjamin taraf hidup para ibu dan bayi.
 
Meski berhasil mencapai penurunan angka kematian ibu secara drastis, Gubernur Perempuan Pertama di Jawa Timur ini juga mengajak para pihak terkait untuk semakin erat membangun sinergitas. Sehingga Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jatim bisa semakin ditekan.
 
“Mari kita perkuat kolaborasi dan sinergitas untuk bisa semakin memberikan layanan terbaik bagi para ibu. Saya minta kepada Kadinkes Jatim untuk terus mengawal kesehatan ibu dan anak di Jatim dengan meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas,” ujarnya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah percepatan dalam penurunan AKI/ AKB di Jatim, beserta seluruh jajaran Dinkes kabupaten/ kota telah melakukan berbagai upaya percepatan dalam penurunan AKI/ AKB.
 
"Salah satunya dengan meningkatkan kunjungan layanan pemeriksaan kehamilan dari 4 kali menjadi 6 kali dimana pada trimester 1 dan 3 dokter berperan aktif dalam pemeriksaan kehamilan dengan pemeriksaan USG terbatas,” kata Erwin.
 
Selain itu, juga meningkatkan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir dengan kunjungan neonatus, sistem rujukan, serta melakukan pendampingan ke RSUD kabupaten/ kota lokus AKI-AKB dari RS rujukan Pemerintah Provinsi Jatim yaitu RSUD dr. Sutomo dan RSUD dr. Saiful Anwar.
 
“Pemberdayaan masyarakat juga penting, sehingga kami juga melakukan penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat dalam mendukung program kesehatan ibu dan anak melalui gerakan ibu hamil sehat, kelas ibu hamil, kelas ibu balita, posyandu, pemanfaatan buku KIA dan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) serta didukung oleh TP PKK/ organisasi kemasyarakatan,” ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan