Jepara: Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, segera menetapkan status tanggap darurat kebakaran seiring meningkatnya peristiwa kebakaran di Kota Ukir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Nor Isdiyanto, mengatakan hasil koordinasi bersama Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadan Kebakaran, sebelumnya status siaga kebakaran memang tak ditetapkan. Namun, mengingat banyaknya peristiwa kebakaran yang terjadi, status yang akan ditetapkan yaitu tanggap darurat kebakaran.
“Sebelumnya memang tidak ada siaga, tapi karena ini peristiwanya banyak maka langsung menjadi tanggap darurat,” ujar Arwin, Selasa, 12 September 2023.
Selama September, hampir setiap hari terjadi kebakaran. Dalam sehari peristiwa kebakaran bisa terjadi di dua atau tiga titik. Tercatat hingga kini telah terjadi 21 peristiwa kebakaran.
“Jumlah itu selama September ini saja. Makanya statusnya langsung tanggap darurat,” kata Arwin.
Kebakaran yang terjadi selama September didominasi kebakaran semak kebun bambu dan mebel. Masing-masing tercatat enam dan empat kali terjadi. Kemudian berikutnya kebakaran semak-semak sebanyak tiga kali.
“Kemarin juga ada lahan tebu dan hutan. Untuk yang kebakaran hutan kemarin dipadamkan teman-teman relawan dan dari Perhutani, lumayan besar dan luas,” kata Arwin.
Seiring dengan penetapan status tanggap darurat kebakaran ini masyarakat dihimbau lebih waspada terhadap benda-benda yang mudah terbakar dan hal-hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Itu seperti aktivitas membakar sampah dan lahan.
Jepara: Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, segera menetapkan status tanggap darurat kebakaran seiring meningkatnya
peristiwa kebakaran di Kota Ukir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Nor Isdiyanto, mengatakan hasil koordinasi bersama Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadan Kebakaran, sebelumnya status siaga kebakaran memang tak ditetapkan. Namun, mengingat banyaknya peristiwa kebakaran yang terjadi, status yang akan ditetapkan yaitu tanggap darurat kebakaran.
“Sebelumnya memang tidak ada siaga, tapi karena ini peristiwanya banyak maka langsung menjadi tanggap darurat,” ujar Arwin, Selasa, 12 September 2023.
Selama September, hampir setiap hari terjadi kebakaran. Dalam sehari peristiwa kebakaran bisa terjadi di dua atau tiga titik. Tercatat hingga kini telah terjadi 21 peristiwa kebakaran.
“Jumlah itu selama September ini saja. Makanya statusnya langsung tanggap darurat,” kata Arwin.
Kebakaran yang terjadi selama September didominasi kebakaran semak kebun bambu dan mebel. Masing-masing tercatat enam dan empat kali terjadi. Kemudian berikutnya kebakaran semak-semak sebanyak tiga kali.
“Kemarin juga ada lahan tebu dan hutan. Untuk yang kebakaran hutan kemarin dipadamkan teman-teman relawan dan dari Perhutani,
lumayan besar dan luas,” kata Arwin.
Seiring dengan penetapan status tanggap darurat kebakaran ini masyarakat dihimbau lebih waspada terhadap benda-benda yang mudah terbakar dan hal-hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Itu seperti aktivitas membakar sampah dan lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)