Tangerang: Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanto mengatakan, anggota Polresta Tangerang yang melepaskan tembakan hingga rekoset proyektilnya mengenai dua pengendara dinyatakan melanggar kode etik. Fakta itu berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan bidang pembinaan profesi dan pengamanan (Bid Propam).
"Hasil pemeriksaan Bid Propam Polda Banten menemukan kurang profesional dalam penanganan anggota tersebut. Dalam arti kurang profesional, saat anggota melakukan tindakan tegas dan terukur, makanya anggota itu nanti akan dikenakan terkait kode etik," ujarnya, Kamis, 13 Juli 2023.
Didik mengatakan, sampai saat ini tim dari Bid Propam masih bekerja dengan mengedepankan penyelidikan secara scientific crime investigation (SCI) atau secara ilmiah. "Untuk anggota yang bersangkutan, saat ini masih ditahan di Polda Banten," katanya.
Didik menuturkan, terkait sanksi yang nantinya akan dikenakan terhadap anggota tersebut, bakal ditentukan pada pelaksanaan sidang etik Polri nantinya.
"Nanti, sanksi ditentukan pada persidangan, yang jelas sejauh ini kode etik yang disangkakan," jelasnya.
Didik menambahkan, selama proses pemeriksaan dan penyelidikan, Bid Propam Polda Banten juga telah melakukan penarikan senjata api yang digunakan anggota tersebut.
"Terkait dengan kelengkapan seperti surat izin anggota, surat psikologis anggota juga kita periksa dan itu ada semua termasuk senjata api," katanya.
Adapun untuk anggota yang melakukan pelanggaran etik terkait peristiwa rekoset atau pantulan proyektil nyasar di Tangerang itu berinisial RE dengan pangkat Bripka. "Yang diperiksa ada dua anggota, satu diantaranya sebagai saksi" kata dia.
Tangerang: Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanto mengatakan, anggota Polresta Tangerang yang melepaskan tembakan hingga
rekoset proyektilnya mengenai dua pengendara dinyatakan melanggar
kode etik. Fakta itu berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan bidang pembinaan profesi dan pengamanan (Bid Propam).
"Hasil pemeriksaan Bid Propam
Polda Banten menemukan kurang profesional dalam penanganan anggota tersebut. Dalam arti kurang profesional, saat anggota melakukan tindakan tegas dan terukur, makanya anggota itu nanti akan dikenakan terkait kode etik," ujarnya, Kamis, 13 Juli 2023.
Didik mengatakan, sampai saat ini tim dari Bid Propam masih bekerja dengan mengedepankan penyelidikan secara
scientific crime investigation (SCI) atau secara ilmiah. "Untuk anggota yang bersangkutan, saat ini masih ditahan di Polda Banten," katanya.
Didik menuturkan, terkait sanksi yang nantinya akan dikenakan terhadap anggota tersebut, bakal ditentukan pada pelaksanaan sidang etik Polri nantinya.
"Nanti, sanksi ditentukan pada persidangan, yang jelas sejauh ini kode etik yang disangkakan," jelasnya.
Didik menambahkan, selama proses pemeriksaan dan penyelidikan, Bid Propam Polda Banten juga telah melakukan penarikan senjata api yang digunakan anggota tersebut.
"Terkait dengan kelengkapan seperti surat izin anggota, surat psikologis anggota juga kita periksa dan itu ada semua termasuk senjata api," katanya.
Adapun untuk anggota yang melakukan pelanggaran etik terkait peristiwa rekoset atau pantulan proyektil nyasar di Tangerang itu berinisial RE dengan pangkat Bripka. "Yang diperiksa ada dua anggota, satu diantaranya sebagai saksi" kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
