Palembang: Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Agus Fatoni, menilai perlu peningkatan infrastruktur drainase di seluruh wilayah Sumsel. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi adanya bencana banjir saat tingginya intesitas hujan.
"Diperlukan upaya sedini mungkin untuk mencegah terjadinya bencana tersebut, kondisi alam seperti iklim dan cuaca tentunya ini sesuatu yang kondisi alamiah yang tidak mungkin diubah. Tetapi diantisipasi dengan memperbaiki infrastruktur drainase dan perilaku masyarakat," kata Fatoni melalui keterangan tertulis, Jumat, 15 Desember 2023.
Selain antisipasi bencana banjir, peningkatan infrastruktur drainase penting dilakukan karena menjadi saluran pembuangan utama air. Harapannya air tidak menggenangi pemukiman dan kawasan pertanian warga sekitar.
Fatoni menyebut antisipasi banjir dan tanah longsor tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Melainkan, butuh kerja sama secara komprehensif untuk mengatasinya.
"Kalau bicara masalah hulunya tentu masih banyak yang harus kita lakukan seperti perbaikan kondisi degradasi alam, tata ruang, tata guna lahan dan lain sebagainya," jelasnya.
Sementara berdasarkan data, ada 147 kejadian bencana di Sumsel pada 2022. Kemudian, sampai akhir November ini tercatat 69 kali kejadian bencana.
"Mudah-mudahan dengan kesiapsiagaan kita, bencana ini tidak bertambah lagi. Walaupun terjadi kita berharap tidak menimbulkan sampai menimbulkan kerusakan sarana atau prasarana atau korban jiwa," ungkap Fatoni.
Palembang: Penjabat (Pj) Gubernur
Sumatra Selatan (Sumsel), Agus Fatoni, menilai perlu peningkatan infrastruktur drainase di seluruh wilayah Sumsel. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi adanya bencana
banjir saat tingginya intesitas hujan.
"Diperlukan upaya sedini mungkin untuk mencegah terjadinya bencana tersebut, kondisi alam seperti iklim dan cuaca tentunya ini sesuatu yang kondisi alamiah yang tidak mungkin diubah. Tetapi diantisipasi dengan memperbaiki infrastruktur drainase dan perilaku masyarakat," kata Fatoni melalui keterangan tertulis, Jumat, 15 Desember 2023.
Selain antisipasi bencana banjir, peningkatan infrastruktur drainase penting dilakukan karena menjadi saluran pembuangan utama air. Harapannya air tidak menggenangi pemukiman dan kawasan pertanian warga sekitar.
Fatoni menyebut antisipasi banjir dan tanah longsor tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Melainkan, butuh kerja sama secara komprehensif untuk mengatasinya.
"Kalau bicara masalah hulunya tentu masih banyak yang harus kita lakukan seperti perbaikan kondisi degradasi alam, tata ruang, tata guna lahan dan lain sebagainya," jelasnya.
Sementara berdasarkan data, ada 147 kejadian bencana di Sumsel pada 2022. Kemudian, sampai akhir November ini tercatat 69 kali kejadian bencana.
"Mudah-mudahan dengan kesiapsiagaan kita, bencana ini tidak bertambah lagi. Walaupun terjadi kita berharap tidak menimbulkan sampai menimbulkan kerusakan sarana atau prasarana atau korban jiwa," ungkap Fatoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)