Majalengka: Hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sejak Selasa sore, 5 Maret 2024 membuat lima kecamatan terendam banjir.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan lima kecamatan yang dilanda banjir yaitu Kecamatan Jatiwangi, Kasokandel, Dawuan, Kadipaten, serta Panyingkiran.
Banjir yang melanda di Kabupaten Majalengka rata-rata ketinggian airnya berkisar antara 10 cm hingga 50 cm, dan di titik paling parah hingga kira-kira mencapai 100 cm.
Rezza menuturkan saat ini pihaknya sudah menyebar tim ke lapangan, untuk melakukan assesmen, mengenai dampak yang ditimbulkan dari bencana tersebut. pihaknya juga belum memastikan berapa warga yang terdampak dari banjir ini.
"Kalau jumlah yang terdampak, masih dilakukan assesment," kata Rezza dalam keterangan pers, Rabu, 6 Maret 2024.
Rezza juga meminta maaf kepada masyarakat apabila BPBD Majalengka terlambat dalam menangani seluruh bencana yang terjadi. Hal tersebut dikarenakan dalam waktu bersamaan, terjadi bencana disejumlah wilayah.
Apalagi jumlah personel BPBD yang terbatas, sehingga membutuhkan waktu untuk bisa menangani sejumlah bencana yang bersamaan terjadi di Kabupaten Majalengka.
"Kami distribusikan tim dengan skala prioritas penanganan. Namun dipastikan nanti akan dikerahkan ke seluruh lokasi bencana," jelas Rezza.
Salah satu wilayah yang terdampak cukup parah dalam banjir ini, adalah wilayah Kecamatan Kadipaten. Air merendam wilayah ini, dengan ketinggain mencapai 1 meter.
Ali (43) salah satu warga mengatakan, bahwa banjir yang terjadi diwilayahnya ini, memang langganan terjadi setiap musim hujan. Namun menurut Ali, jika biasanya banjir terjadi sekali saja apda musim hujan, kali ini sudah lebih dari satu kali.
Ia menuturkan, bahwa banjir yang menimpa wilayahnya itu, dikarenakan meluapnya Sungai Cikasarung yang melintas dekat dengan pemukiman warga. Ia berharap, ada langkah yang dilakukan oleh pemerintah, untuk menanggulangi banjir tersebut.
"Berharapnya, pemerintah membangun sandaran di Sungai Cikasarung. Sehingga nantinya, air tidak mudah meluap ke pemukiman," ungkap Ali.
Majalengka:
Hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sejak Selasa sore, 5 Maret 2024 membuat lima kecamatan terendam
banjir.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan lima kecamatan yang dilanda banjir yaitu Kecamatan Jatiwangi, Kasokandel, Dawuan, Kadipaten, serta Panyingkiran.
Banjir yang melanda di Kabupaten Majalengka rata-rata ketinggian airnya berkisar antara 10 cm hingga 50 cm, dan di titik paling parah hingga kira-kira mencapai 100 cm.
Rezza menuturkan saat ini pihaknya sudah menyebar tim ke lapangan, untuk melakukan assesmen, mengenai dampak yang ditimbulkan dari bencana tersebut. pihaknya juga belum memastikan berapa warga yang terdampak dari banjir ini.
"Kalau jumlah yang terdampak, masih dilakukan assesment," kata Rezza dalam keterangan pers, Rabu, 6 Maret 2024.
Rezza juga meminta maaf kepada masyarakat apabila BPBD Majalengka terlambat dalam menangani seluruh bencana yang terjadi. Hal tersebut dikarenakan dalam waktu bersamaan, terjadi bencana disejumlah wilayah.
Apalagi jumlah personel BPBD yang terbatas, sehingga membutuhkan waktu untuk bisa menangani sejumlah bencana yang bersamaan terjadi di Kabupaten Majalengka.
"Kami distribusikan tim dengan skala prioritas penanganan. Namun dipastikan nanti akan dikerahkan ke seluruh lokasi bencana," jelas Rezza.
Salah satu wilayah yang terdampak cukup parah dalam banjir ini, adalah wilayah Kecamatan Kadipaten. Air merendam wilayah ini, dengan ketinggain mencapai 1 meter.
Ali (43) salah satu warga mengatakan, bahwa banjir yang terjadi diwilayahnya ini, memang langganan terjadi setiap musim hujan. Namun menurut Ali, jika biasanya banjir terjadi sekali saja apda musim hujan, kali ini sudah lebih dari satu kali.
Ia menuturkan, bahwa banjir yang menimpa wilayahnya itu, dikarenakan meluapnya Sungai Cikasarung yang melintas dekat dengan pemukiman warga. Ia berharap, ada langkah yang dilakukan oleh pemerintah, untuk menanggulangi banjir tersebut.
"Berharapnya, pemerintah membangun sandaran di Sungai Cikasarung. Sehingga nantinya, air tidak mudah meluap ke pemukiman," ungkap Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)