medcom.id, Jayapura: Satu pleton Batalyon Infanteri 751/Raider bersiap mengevakuasi korban pesawat Trigana Air ATR 42-300 yang jatuh di Oksibil, Papua. Mereka membawa sejumlah perlengkapan menuju lokasi pesawat jatuh.
"Kami bersiap dari pagi tadi. Kami berangkatkan satu pleton dan membawa perlengkapan untuk kebutuhan evakuasi," kata Danyon 751/Raider Mayor Infanteri Nova Ismail, Selasa (18/8/2015).
Beberapa perlengkapan yang mereka bawa yaitu tali dan sling. Mereka harus berhadapan dengan medan cukup berat berupa hutan lebat dan permukaan daratan yang naik-turun.
Pesawat Trigana Air nomor penerbangan IL-267 jurusan Jayapura-Oksibil hilang kontak pada pukul 14.55 WIT, 16 Agustus 2015. Pesawat membawa 44 penumpang dewasa, tiga anak-anak, dan dua bayi. Pesawat dipiloti Kapten Hasanudin, kopilot Aryadin, mekanik Mario, serta pramugari Ika dan Dita.
medcom.id, Jayapura: Satu pleton Batalyon Infanteri 751/Raider bersiap mengevakuasi korban pesawat Trigana Air ATR 42-300 yang jatuh di Oksibil, Papua. Mereka membawa sejumlah perlengkapan menuju lokasi pesawat jatuh.
"Kami bersiap dari pagi tadi. Kami berangkatkan satu pleton dan membawa perlengkapan untuk kebutuhan evakuasi," kata Danyon 751/Raider Mayor Infanteri Nova Ismail, Selasa (18/8/2015).
Beberapa perlengkapan yang mereka bawa yaitu tali dan sling. Mereka harus berhadapan dengan medan cukup berat berupa hutan lebat dan permukaan daratan yang naik-turun.
Pesawat Trigana Air nomor penerbangan IL-267 jurusan Jayapura-Oksibil hilang kontak pada pukul 14.55 WIT, 16 Agustus 2015. Pesawat membawa 44 penumpang dewasa, tiga anak-anak, dan dua bayi. Pesawat dipiloti Kapten Hasanudin, kopilot Aryadin, mekanik Mario, serta pramugari Ika dan Dita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)