Aksi pemboikotan dilakukan dengan cara melakukan penggembokan pintu menuju area utama makam Sunan Gunung Jati. Belum diketahui siapa yang menggembok.
Aksi itu diduga berkaitan dengan perebutan tahta kekuasaan Keraton Kasepuhan Cirebon. Patih Sepuh Keraton Kesepuhan, Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat meminta untuk tidak mempermasalahkan aksi penggembokan tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sebetulnya penggembokan tidak masalah, walaupun ditutup doa kita tetap sampai, kita kasi contoh yang baik ke masyarakat, dan tidak mencari permasalahkan," ungkap Goemelar, Rabu, 11 Mei 2022.
Baca: Pesta Lomban, Tradisi Masyarakat Jepara Saat Syawalan
Walaupun ada polemik dalam pelaksanaan Grebek Syawal kali ini, namun Goemelar bersyukur bisa tetap melaksanakan tradisi tahunan ini.
"Alhamdulillah, kami dari keluarga keraton kesepuhan hari ini melaksanakan Grebek Syawal," kata dia.
Rombongan dari Keraton Kasepuhan, melakukan kegiatan Grebek Syawal selama kurang lebih 30 menit, kemudian kembali menuju Keraton. Setelah PRA Arief Natadiningrat meninggal, perpecahan terjadi di Keraton Kasepuhan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya pihak yang mengaku paling layak memangku sebagai Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan.
Putra PRA Arief Natadiningrat, yaitu PRA Lukman Zulkaedin yang saat ini dinobatkan sebagai Sultan Keraton Kasepuhan, dianggap oleh beberapa pihak tidak layak. Ini karena dia bukan keturuan dari Sunan Gunungjati.