Tangerang: Perajin tahu dan tempe di Kota Tangerang, Banten, kembali beroperasi, pasca-mogok produksi selama tiga pada 21-23 Februari 2022.
Tidak adanya kejelasan pasca-aksi mogok tersebut, membuat mereka memilih untuk menaikan harga jual tahu dan tempe guna menutupi biaya operasional.
"Para pembuat tempe dan tahu akan menaikan harga jual. Yang awalnya Rp5 ribu dengan ukuran 25 sentimeter menjadi Rp7 ribu per potong. Paling seperti itu solusinya, kita bakal naikin harga Rp1.000. Karena harga kedelai masih sama, dikisaran Rp11.500 per kilogram belum ada penurunan," ujar Edo, salah satu produsen tempe di Kampung Tempe Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Jumat, 25 Februari 2022.
Baca juga: M Kece Hadapi Tuntutan Kasus Penistaan Agama
Menurut Edo selama tiga hari mogok produksi, tidak ada satu pun produsen di Jabodetabek yang melakukan pembuatan tahu dan tempe.
"Kejelasannya masih simpang siur, belum ada respons positif dari pemerintah. Intinya seluruh perajin tempe dan tahu sudah melakukan demo, mogok produksi," terang dia.
Edo memprediksi harga kedelai turun setelah mogok massal produksi dalam waktu sepekan. Dia mengaku jika di wilayahnya akan kembali melakukan penjualan pada Jumat, 25 Februari 2022.
"Biasanya kalau kedelai penurunannya tunggu waktu seminggu, baru ada penurunan. Setelah selesai mogok kemarin (Rabu, 23 Februari 2022) kita sudah produksi, tapi untuk penjualan baru mulai Jumat, (25 Februari 2022)," jelasnya.
Tangerang: Perajin tahu dan tempe di Kota Tangerang, Banten, kembali beroperasi,
pasca-mogok produksi selama tiga pada 21-23 Februari 2022.
Tidak adanya kejelasan pasca-aksi mogok tersebut, membuat mereka memilih untuk menaikan harga jual tahu dan tempe guna menutupi biaya operasional.
"Para pembuat tempe dan tahu akan menaikan harga jual. Yang awalnya Rp5 ribu dengan ukuran 25 sentimeter menjadi Rp7 ribu per potong. Paling seperti itu solusinya, kita bakal naikin harga Rp1.000. Karena harga kedelai masih sama, dikisaran Rp11.500 per kilogram belum ada penurunan," ujar Edo, salah satu produsen tempe di Kampung Tempe Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Jumat, 25 Februari 2022.
Baca juga:
M Kece Hadapi Tuntutan Kasus Penistaan Agama
Menurut Edo selama tiga hari mogok produksi, tidak ada satu pun produsen di Jabodetabek yang melakukan pembuatan tahu dan tempe.
"Kejelasannya masih simpang siur, belum ada respons positif dari pemerintah. Intinya seluruh perajin tempe dan tahu sudah melakukan demo, mogok produksi," terang dia.
Edo memprediksi harga kedelai turun setelah mogok massal produksi dalam waktu sepekan. Dia mengaku jika di wilayahnya akan kembali melakukan penjualan pada Jumat, 25 Februari 2022.
"Biasanya kalau kedelai penurunannya tunggu waktu seminggu, baru ada penurunan. Setelah selesai mogok kemarin (Rabu, 23 Februari 2022) kita sudah produksi, tapi untuk penjualan baru mulai Jumat, (25 Februari 2022)," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)