Cirebon: Kota Cirebon, Jawa Barat, berstatus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Penyebabnya, rendahnya angka tracing dibawah 15 persen atau kurang dari 1.000 penduduk setiap minggunya.
Ketentuan tersebut tertuang dalam Inmendagri Nomor 09 Tahun 2022. Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengakui rendahnya angka tracing karena keterbatasan tenaga kesehatan.
"Tenaga kesehatan memang tidak semuanya ditugaskan untuk melakukan tracing, karena sebagian menjadi vaksinator," katanya, Selasa, 8 Februari 2022,
Dikatakan Agus, di Wilayah Jawa-Bali ada beberapa daerah lain yang masuk dalam PPKM Level 3, seperti Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Sumedang.
Baca juga: RS Lapangan di Malang Diaktifkan Lagi
"Beberapa daerah memang masuk dalam level 3 termasuk Kota Cirebon, ada yang bertahan di Level 1 dan wilayah Ciayumajakuning ada di Level 2," jelasnya.
Pertambahan kasus, kata Agus, yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Cirebon, per 8 Februari 2022 bertambah 28 kasus menjadi 154 dari sebelumnya 128 kasus.
"Saat ini masih menunggu hasil test swab dari tracing hari ini, tapi untuk penambahan rawat inap dan kasus meninggal berada di level 1," jelasnya.
Penyebab lain kasus covid-19 yang meningkat di periode Januari hingga Februari, kebanyakan masyarakat melakukan perjalanan luar kota.
Cirebon: Kota Cirebon, Jawa Barat, berstatus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
(PPKM) level 3. Penyebabnya, rendahnya angka tracing dibawah 15 persen atau kurang dari 1.000 penduduk setiap minggunya.
Ketentuan tersebut tertuang dalam Inmendagri Nomor 09 Tahun 2022. Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengakui rendahnya angka tracing karena keterbatasan tenaga kesehatan.
"Tenaga kesehatan memang tidak semuanya ditugaskan untuk melakukan tracing, karena sebagian menjadi vaksinator," katanya, Selasa, 8 Februari 2022,
Dikatakan Agus, di Wilayah Jawa-Bali ada beberapa daerah lain yang masuk dalam PPKM Level 3, seperti Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Sumedang.
Baca juga:
RS Lapangan di Malang Diaktifkan Lagi
"Beberapa daerah memang masuk dalam level 3 termasuk Kota Cirebon, ada yang bertahan di Level 1 dan wilayah Ciayumajakuning ada di Level 2," jelasnya.
Pertambahan kasus, kata Agus, yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Cirebon, per 8 Februari 2022 bertambah 28 kasus menjadi 154 dari sebelumnya 128 kasus.
"Saat ini masih menunggu hasil test swab dari tracing hari ini, tapi untuk penambahan rawat inap dan kasus meninggal berada di level 1," jelasnya.
Penyebab lain kasus covid-19 yang meningkat di periode Januari hingga Februari, kebanyakan masyarakat melakukan perjalanan luar kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)