Kupang: Sebanyak enam orang anggota sindikat pencurian hewan ternak yang sering meresahkan warga dibekuk unit Resmob Direktorat Reskrim umum Polda Nusa Tenggara Timur. Otak di balik komplotan ini merupakan mantan anggota polisi yang dipecat.
Dalam aksinya, komplotan ini mencuri ternak sapi dan langsung memotongnya untuk diambil daging. Sementara tulang dan bangkai ditinggalkan di lokasi kejadian.
"Daging kemudian dijual dengan harga murah Rp60.000 per kilogramnya," kata presenter Metro TV, Marvin Sulistio, dalam program Headline News, Minggu, 1 Agustus 2021.
Pelaku ditangkap setelah polisi mendapatkan laporan warga yang mengalami kehilangan ternak di wilayah Desa Sumlili, Kabupaten Kupang, pada tanggal 28 Juli 2021. Dari hasil pemeriksaan, petugas mendapat informasi dalang dari komplotan ini merupakan oknum mantan polisi yang dipecat beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna menyatakan tersangka telah beberapa kali beraksi. Setidaknya, komplotan ini telah melakukan aksi sebanyak 5 kali di wilayah Kabupaten dan Kota Kupang. (Raja Alif Budhoyo)
Kupang: Sebanyak enam orang anggota sindikat pencurian hewan ternak yang sering meresahkan warga dibekuk unit Resmob Direktorat Reskrim umum Polda Nusa Tenggara Timur. Otak di balik komplotan ini merupakan mantan anggota polisi yang dipecat.
Dalam aksinya, komplotan ini mencuri ternak sapi dan langsung memotongnya untuk diambil daging. Sementara tulang dan bangkai ditinggalkan di lokasi kejadian.
"Daging kemudian dijual dengan harga murah Rp60.000 per kilogramnya," kata presenter
Metro TV, Marvin Sulistio, dalam program
Headline News, Minggu, 1 Agustus 2021.
Pelaku ditangkap setelah polisi mendapatkan laporan warga yang mengalami kehilangan ternak di wilayah Desa Sumlili, Kabupaten Kupang, pada tanggal 28 Juli 2021. Dari hasil pemeriksaan, petugas mendapat informasi dalang dari komplotan ini merupakan oknum mantan polisi yang dipecat beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna menyatakan tersangka telah beberapa kali beraksi. Setidaknya, komplotan ini telah melakukan aksi sebanyak 5 kali di wilayah Kabupaten dan Kota Kupang.
(Raja Alif Budhoyo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)